YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penentuan lokasi kegiatan Pramuka susur sungai baru diputuskan pada Kamis (20/2/2020) atau H-1 sebelum pelaksanaan.
Penentuan lokasi itu dimunculkan oleh tersangka IYA melalui grub WhatsApp (WA).
Grup bernama Dewan Penggalang itu berisi dewan pembina dan siswa kelas 8.
"Susur sungai untuk titik itu baru termunculkan oleh IYA itu hari Kamis, jadi H-1," ujar Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo saat ungkap kasus di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Menahan Tangis, Pembina Pramuka Minta Maaf, Akui Lalai hingga 10 Siswa Tewas Saat Susur Sungai
Dari hasil pemeriksaan, diketahui sejak mulai perencanaan dan diskusi, tidak ada pembahasan mengenai safety untuk susur sungai.
Termasuk saat pelaksanaan juga tidak ada alat-alat yang dibawa guna mengatasi risiko saat kegiatan.
Mereka tidak membawa pelampung maupun tali saat kegiatan susur sungai.
"Inilah yang tidak mereka perhitungkan mulai masa perencanaan. Jadi memang bisa dibilang sangat minim sekali persiapan," tegasnya.
IYA mengaku sudah memahami kontur Sungai Sempor yang akan digunakan kegiatan susur sungai.
Namun beberapa hari sebelum pelaksanaan, IYA tidak melakukan survei sungai.