Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Desa Tahap I Cair, Khofifah Ingatkan untuk Padat Karya Tunai

Kompas.com - 25/02/2020, 15:21 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengingatkan penerima dana desa tahap pertama 2020, merealisasikan dana desa untuk kegiatan padat karya tunai.

Padat karya tunai, kata Khofifah, akan sangat membantu dalam ketahanan ekonomi di desa, karena di situ ada perputaran uang, daya beli mengalami kenaikan, karena ada pekerjaan.

"Padat karya tunai desa itu tenaga kerjanya diprioritaskan pada kelompok miskin, setengah penganggur, dan penganggur, sehingga daya beli masyarakat desa naik," kata Khofifah, usai rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa tahun anggaran 2020, di Gedung Jatim Expo Surabaya, Selasa (25/2/2020).

Baca juga: Marak Kecurangan Dana Desa di Maluku, Polisi Diminta Lebih Mengawasi

Menurut Khofifah, padat karya tunai sebagai instrumen percepatan kesejahteraan menjadi penting, sebagai antisipasi dinamika perang dagang antara Amerika dan China, ditambah lagi isu virus corona.

Jawa Timur sendiri pada 2020 menerima dana desa sebesar Rp 7,654 triliun, naik sekitar Rp 213 miliar dari Rp 7,441 triliun di tahun 2019.

Jumlah tersebut akan disalurkan kepada 7.724 desa. Rata-rata, per desa nantinya akan menerima Rp 700 hingga Rp 1 miliar.

Penyaluran tahap pertama sebesar Rp 40 persen diharapkan rampung sebelum Juni 2020.

Program dana desa, kata dia, juga diharapkan bisa menghapus status desa tertinggal di Jawa Timur yang tercatat masih ada 365 desa.

"Dana desa juga bisa menjadi stimulus peningkatan status desa mandiri dan berkembang," ucap dia.

Baca juga: Diduga Pakai Dana Desa untuk Liburan ke Malaysia, Pj Kades di Aceh Utara Dibui

Selain meningkatkan status desa tertinggal, dana desa juga untuk pengentasan kemiskinan di desa yang relatif masih tinggi di Jawa Timur.

Hasil konsolidasi data dengan BPS pada Januari 2020 lalu, kata Khofifah, kemiskinan di pedesaan masih 14,16 persen, sementara di kemiskinan di perkotaan 6,77 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com