Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pembina Pramuka Susur Sungai Diperingatkan Warga | Cemburu, Nenek 62 Tahun Tusuk Suami

Kompas.com - 25/02/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pembina pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Sleman sempat diingatkan warga sebelum acara berlangsung. Hal tersebut diceritakan Tita Farza Pradita, salah satu siswa SMPN 1 Turi yang selamat.

Ia mengaku mendengar langsung peringatan. Namun sang pembina mengatakan,'Enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan'.

Sementara itu di Kabupaten Agam, seorang nenek 62 tahun menusuk suaminya hingga tewas karena cemburu. Sebelum pembunuhan terjadi, pasangan suami istri yang baru menikah 8 bulan itu sering cekcok.

Menurut sang istri, suaminya sering membanding-bandingkannya dengan istrinya yang terdahulu.

Dua berita tersebut mendapatkan banyak perhatian dari pembaca Kompas.com. Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Pembina pramuka sempat diingatkan warga

Petugas melakukan penyisiran lanjutan untuk mencari sejumlah anggota pramuka SMP N 1 Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Saat ini tim gabungan berhasil menemukan sebanyak sembilan korban meninggal dunia yang hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai pada Jumat (21/2/2020), sementara satu orang belum terkonfirmasi.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Petugas melakukan penyisiran lanjutan untuk mencari sejumlah anggota pramuka SMP N 1 Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Saat ini tim gabungan berhasil menemukan sebanyak sembilan korban meninggal dunia yang hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai pada Jumat (21/2/2020), sementara satu orang belum terkonfirmasi.
Tita Farza Pradita salah siswa SMPN 1 Turi yang selamat saat tragedi susur sungai di Sleman bercerita jika ia mendengar warga mengingatkan pembinanya agar tidak melakukan kegiatan di Sungai Sempor.

"Sama warga sudah diingetin. Saya mendengar ada warga yang memperingatkan," kata Tita, seperti dilansir Kompas TV.

Ia mengatakan peringatan tersebut disambut kata-kata tak enak dari pembinanya. "Katanya, 'Enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan', kata kakak pembinanya," ujar Tita yang mengaku mendengar langsung jawaban pembinanya tersebut.

Tita bercerita saat kejadian, Jumat (21/2/2020) sore, mereka dibagi menjadi beberapa regu. Satu regu berisi tujuh dan delapan orang.

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Peristiwa Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 10 Siswa SMPN 1 Turi

Dalam kejadian tersebut, sebanyak 10 siswa ditemukan dalam keadaan tewas. Sementara itu, puluhan siswa lainnya mengalami luka-luka.

Polisi telah menetapkan satu orang pembina sekaligus guru SMPN 1 Turi berinisial IYA sebagai tersangka.

Ia disebut menjadi penginisiasi kegiatan tersebut. Namun, saat susur sungai berlangsung, IYA diketahui meninggalkan lokasi.

Baca juga: Sempat Diperingatkan Warga Tak Susur Sungai, Pembina Jawab Kalau Mati di Tangan Tuhan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com