Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamit Beli Pentol, Dua Remaja Putri Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusuk

Kompas.com - 24/02/2020, 16:15 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi

 

BAUBAU, KOMPAS.com – Dua orang remaja wanita, Wa Inni (13) dan Devi (15), Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, ditemukan tewas di dua lokasi yang berbeda, Senin (24/2/2020) pagi.

Kedua korban ini ditemukan dengan tubuh penuh luka tusuk dan sayatan di sekujur tubuhnya. 

Menurut keterangan seorang anggota keluarga korban Devi, Pelda TNI La Ode Muhamad Lutfin, korban Devi keluar bersama Wa Inni dengan alasan mau beli pentol di Pantai Kamali, pada Minggu (23/2/2020) malam. 

“Saat pulang dari Pantai Kamali, (tapi) ditemukan kabar sudah meninggal temannya satu (Wa Inni) sementara satunya lagi (Devi) sementara dicari. Ternyata tadi pagi baru ditemukan (sudah tewas) di belakangnya kafe,” kata Pelda La Ode Muhamad Lutfin, saat ditemui di rumah sakit, Senin (24/2/2020). 

Baca juga: Kesal Dimarahi, Istri Tusuk Perut Suami hingga Tewas

Sebelumnya, warga menemukan jasad Wa Inni (13) tergeletak di Jalan Simpang Lima, Kelurahan Waborobo, Kecamatan Betoambaroi, pada Minggu (23/2/2020) malam.

Saat ditemukan, hampir sekujur tubuh korban penuh dengan luka tusuk dan sayatan. 

Kemudian, pada Senin (24/2/2020) pagi, warga kemudian menemukan tubuh Devi di batu karang Panta Lakeba dengan kondisi tak bernyawa. 

“Kalau dilihat dari segi lukanya ini, model lukanya sama dengan (korban) yang pertama, lehernya hampir putus, karena kan perginya sama-sama,” ujar Lutfin. 

“Saya mewakili dari keluarga dari bapaknya (Devi), itu pelakunya diusahakan dicari, didapat dan ditangkap. Ini sangat mengenaskan,” ucapnya. 

Baca juga: Ini Penyebab Pelaku Tusuk Anak Korban yang Tolak Ajakan Damai Setelah Tabrak Motor Ayahnya

Saat ini jasad Devi sementara diotopsi di RSUD Palagimata, Kota Baubau.

Kapolres Baubau AKBP Zainal Rio Candra Tangkari, yang berada di lokasi kejadian perkara mengatakan, pihaknya sementara mencari motifnya

“Kita akan lihat dari hasil visumnya nanti. Kita belum ada dugaan ke sana (begal). Kita akan selidiki dulu, kita lihat motifnya nanti,” kata Rio. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com