Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Siswa Tewas Dikeroyok 6 Pelajar Usai Nonton Futsal di Sukabumi

Kompas.com - 22/02/2020, 14:18 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sukabumi di Kecamatan Cibadak, Raisad Laksana (16), dilaporkan tewas saat menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Bhakti Medicare di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2020) malam.

Pelajar kelas X itu mengalami luka pada punggung yang diduga akibat sabetan senjata tajam (sajam). 

Warga Kampung Cipanggulaan, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, yang membonceng temannya dengan sepeda motor diduga menjadi salah satu korban penyerangan oknum pelajar sekolah lain.

Baca juga: 4 Fakta Perusakan Diskotek Pentagon, Berawal dari Pengeroyokan hingga Polisi Berjanji Usut Tuntas

Peristiwa naas ini terjadi di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Desa Pondokkasolandeuh, Parungkuda, Sukabumi, Jumat (21/2/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.

Selang beberapa jam kemudian, Polsek Parungkuda mengamankan sejumlah pelajar diduga pelaku penganiayaan dan pengeroyokan. Mereka adalah MI alias Nono (17) dan MRS alias Kinyong (18), keduanya pelajar SMAN 1 Cidahu. 

Lalu AA alias Abil (17), RFA alias Rezon (18), ZU alias Jia (16), dan MAB alias Abeng (17), semuanya pelajar SMAN 1 Parungkuda.

Polisi juga memburu seorang terduga pelaku utama, yakni W alias Deon.  

Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti seperti sebilah celurit, satu buah keling, dan satu unit sepeda motor.

''Sudah ada enam pelajar yang diduga pelaku kami amankan dan sedang diperiksa,'' kata Kepala Polsek Parungkuda AKP Endah Sriwigiarti saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (22/2/2020).

Endah menuturkan, awalnya, siswa yang diamankan sembilan orang.

Namun, hasil penyelidikan dan penyidikan, hanya enam pelajar yang diduga terlibat dalam perkara pengeroyokan dan penganiayaan hingga mengakibatkan seorang siswa tewas.

''Mereka (enam pelajar) yang diperiksa sudah mengakui masing-masing perbuatannya. Sedangkan tiga pelajar lainnya menjadi saksi,'' tutur Endah yang sebelumnya sebagai Kepala Polsek Nyalindung.

Menurut Endah, pengeroyokan itu terjadi setelah korban dan teman-temannya dalam perjalanan pulang dari menyaksikan pertandingan final futsal antara MAN 1 Sukabumi melawan SMAN 1 Cicurug di SMA Al Kausar. 

Pertandingan tersebut dimenangi MAN 1 dengan skor 5:1.

Pertandingan final tersebut tidak hanya menjadi tontotan para pelajar kedua sekolah yang bertanding, tetapi siswa dari sekolah lain.

''Untuk motif dugaan pengeroyokan dan penganiayaan ini masih kami dalami. Mereka masih kami periksa,'' sambung Endah.

Baca juga: Diancam Pisau, 4 Pelajar di Musi Rawas Dipaksa Layani Oral Seks Pelaku

Kini, jenazah korban diotopsi untuk mengetahui penyebabnya dan untuk kepentingan penyidikan.

Otopsi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Jakarta.

''Jenazah sudah dibawa ke Jakarta tadi malam,'' kata Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com