Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bandung Bangun TPS Terpadu di Area Rumah Dinas

Kompas.com - 22/02/2020, 09:48 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Oded M Danial membangun tempat pengolahan sampah (TPS) terpadu di dalam area Rumah Dinas Wali Kota Bandung atau yang lebih dikenal Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung.

Dari pantauan Kompas.com, TPS terpadu yang diberi nama Pojok Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) berada di area yang relatif luas di pojok sebelah utara Pendopo Kota Bandung.

TPS ini memiliki fasilitas seperti mesin pencacah untuk menghancurkan sampah organik dan non organik.

Baca juga: Wali Kota Bandung Kenalkan Program Kang Pisman di Konferensi Internasional

 

Selanjutnya sampah organik yang dicacah disimpan di komposter yang hasilnya adalah kompos.

Sedangkan sisa makanan bisa dijadikan bahan pakan untuk maggot (belatung lalat black soldier) atau dimasukkan ke komposter untuk nutrisi kompos.

Selanjutnya, bisa dimasukkan ke Lodong Sesa Dapur (Loseda) yaitu tempat menyimpan sisa makanan yang hasil akhirnya juga menjadi kompos.

"Sejak ada pojok Kang Pisman di pendopo, sampah tidak dibuang keluar," kata Oded saat meresmikan TPS terpadu Pojok Kang Pisman di Pendopo Kota Bandung, Jumat (21/2/2020).

Oded menjelaskan, dengan luas hampir 2 hektare, Pendopo Kota Bandung menghasilkan banyak sampah organik, yaitu dedaunan yang jatuh dari pohon, termasuk sisa makanan.

"Alhamdulillah di Pendopo ini sampahnya banyak terutama dedaunan karena jumlah tanahnya 1,9 hektare. Dedaunan yang menumpuk dikelola oleh Pojok Kang Pisman Pendopo. Sampah dapur juga diolah di TPST ini. Keseluruhan warga pendopo ini, selain keluarga juga ada pegawai semuanya ada sekitar 70 orang. Kita sudah tidak buang sampah lagi ke TPS," bebernya.

Oded mengatakan, Pojok Kang Pisman di Pendopo Kota Bandung bertujuan untuk memberikan contoh kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah di lingkungan sendiri.

"Pelajar boleh ke sini untuk belajar, termasuk para ketua RW datang ke sini melihat tempat pengolahan sampah," katanya.

Selain pengolahan sampah, Oded mengaku sudah lebih dulu mengembangkan konsep urban farming serta pemeliharaan ternak dan perikanan sederhana di sekitar rumah dinasnya.

Sehingga, hasil pengolahan sampah berupa maggot dan kompos bisa kembali dimanfaatkan.

Oded pun mempersilakan kepada warga Kota Bandung yang ingin belajar mengelola sampah dan urban farmin untuk datang ke Pendopo Kota Bandung.

"Sejak pindah ke Pendopo setahun lalu, saya sengaja membuat ini sebagai miniatur dan terpadu untuk pengolahan sampah, ada urban farmingnya, ada kolam ikan. Silahkan warga Bandung mencontoh, datang saja setiap harinya, selalu ada petugas," akunya.

Sementara itu, bertepatan dengan  momentum peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020, , Oded kembali mengajak seluruh warga untuk lebih sadar mengelola sampah. Sehingga, persoalan sampah bisa tuntas dari sumbernya yaiu di lingkungan rumah tangga.

Baca juga: Dikritik, Wacana Oded Cegah Candu Gawai pada Anak dengan Pelihara Ayam

Oded mengingatkan, tragedi 'Bandung Lautan Sampah' pada 2005 lalu agar tidak terulang kembali. Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar tidak lagi menggunakan pola kumpul, angkut, dan buang dalam mengelola sampah.

Warga, menurut dia, harus mulai mengelola sampah melalui gerakan Kang Pisman.

"Mari kita merefleksi ke belakang. Tragedi Bandung Lautan Sampah pernah terjadi. Agar tidak terjadi lagi, mari babarengan kelola sampah dari rumah kita masing-masing," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com