Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penjaga Sarang Walet Tewas Ditikam 10 Perampok, Tak Pegang Kunci dan Sakit Asam Urat

Kompas.com - 21/02/2020, 14:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tohir (72) penjaga sarang burung walet tewas setelah ditikam 10 perampok bertopeng pada Rabu (19/2/2020) malam di rumahnya di Kilometer 45 Desa Selerong, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Ia tinggal bersama istrinya, Sutiani (60) dan dua anaknya di rumah kayu sederhana di dekat sarang walet. Tohir menjaga sarang burung walet sejak April 2019 dengan upah Rp 3 juta per bulan.

Saat kejadian, sekitar pukul 22.00 WITA, para perampok mematikan listrik rumah.

Baca juga: Kronologi Perampokan Toko di Prabumulih, Penjaga Toko dan Bayi Disekap

Dalam keadan gelap gulita, dari luar rumah perampok meminta mereka menyerahkan kunci sarang walet. Namun Sutiani, istri Tohir menjawab kunci sarang walet dipegang oleh pemiliknya.

Para perampok kemudian mendorong pintu dan memaksa masuk ke rumah. Sutiani berusaha menahan pintu dan meyakinkan bahwa mereka tidak memegang kunci.

Sementara itu sebagian perampok mencongkel jendela rumah kayu tersebut

Tohir yang sedang tidur kemudian terbangun. Ia berjalan keluar sambil menarik kaki kiri. Beberapa hari terakhir dia sakit asam urat.

Baca juga: Drama Perampokan Toko di Prabumulih, Penjaga Toko dan Bayi 10 Bulan Disekap Selama 1 Jam

Salah satu perampok yang memegang badik yang berhasil masuk rumah langsung menusuk dada Tohir. Pria 72 tahun itu terjatuh dan mengeluarkan banyak darah.

Perampok lainnya lalu memukulkan balok pada anak tertua Tohir. Sementara Sutiani terkena sabetan senjata tajam di lengan kanan.

"Saya lihat bapak jatuh ditikam. Kami disandera," kata Sutiani, Kamis (20/2/2020).

Melihat kepala rumah tangga tak berdaya dan tidak menemukan kunci sarang burung walet, 10 perampok itu meninggalkan rumah.

Baca juga: Perampokan Modus Umpan Perempuan Terungkap, 1 Pelaku Ditahan, 4 Buron

"Mereka cari kunci sarang walet. Memang kuncinya tidak ada, di bos," ujar dia.

Tohir pun langsung dievakusi ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syharie, Samarinda. Ia dinyatakan meninggal dunia.

Kapolresta Kutai Kartanegara AKBP Andrias Susanto Nugroho saat dihubungi awak media, Kamis (20/2/2020) mengatakan Tohir tewas penuh luka di lokasi kejadian.

Sementara para perampok melarikan diri tanpa membawa apapun.

Baca juga: Cegah Perampokan, Polisi Imbau Pegawai Minimarket Rapatkan Rolling Door Saat Mau Tutup

Saat ini Satreskrim Polresta Kutai Kartanegara dan Polsekta Muara Kaman masih melakukan penyelidikan.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan satu buah linggis, dua pasang sandal jepit, dan lakban.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton | Editor: David Oliver Purba, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com