KARAWANG, KOMPAS.com - Usup (46) tetap berjualan sosis bakar meski rumahnya di Dusun Kampek, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, kebanjiran.
Desa ini sudah tujuh kali dilanja banjir sejak awal tahun.
"Biasanya jualan sekolah, sekarang di sini saja sambil ngawasin rumah," kata Usup ditemui Kompas.com, Jumat (21/2/2020).
Ia menyadari rumahnya kebanjiran saat bangun pada pukul Jumat (21/2/202) pukul 03.45 WIB.
"Kalau di (Dusun Pengasinan) tinggi air seleher. Di sini di atas mata kaki," kata dia.
Baca juga: Karawang Diterjang 29 Kali Puting Beliung Sepanjang Januari-Februari 2020
Usup mengatakan, sejak Januari 2020, rumahnya dua kali kebanjiran.
Namun berbeda pada banjir awal tahun, banjir kali ini surut lebih lama. Sementara banjir awal tahun air cepat naik namun cepat surut.
"Kalau barang-barang dari kayu rusak," katanya.
Sementara itu, Nyamah (70), warga Dusun Pengasinan, Desa Karangligar mengaku lima kali banjir, dengan ketinggian lebih dari satu meter.
"(Banjir) yang gede dua kali," kata Nyamah.
Nyamah pun mengaku terpaksa mengungsi ke rumah cucunya, yang lebih aman dari ancaman banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin mengatakan, banjir melanda Dusun Pengasinan dan Dusun Kampek, Desa Kararangligar untuk ketujuh kalinya sejak Januari 2020.
Sebanyak 441 rumah terendam dan 506 kk dengan 1.481 jiwa terdampak.
"Ketinggian air bervariasi, ada yang 20-140 cm dan 30-260 cm. Yang 260 cm itu di Dusun Pengasinan," ujar Yasin.
BPBD bersama TNI, Polri, dan pihak terkait sudah melakukan evakuasi. Hanya saja, sebagian besar warga memilih mengungsi ke rumah kerabat yang aman dari banjir.