Gempa 5,5 Magnitudo di Maluku Barat Daya, Belum Ada Laporan Kerusakan

AMBON, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,5 magnitudo yang mengguncang wilayah Maluku Barat Daya pada Jumat (21/2/2020) pagi diperkirakan tidak menimbulkan dampak kerusakan di wilayah tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Henri Farfar mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan laporan adanya dampak kerusakan yang terjadi akibat gempa di wilayah tersebut.

“Tidak ada kerusakan, karena sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa di sana,” kata Henry, kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Jumat.

Baca juga: Gempa Bermagnitudo 5,5 Guncang Maluku Tenggara Barat, Tidak Berpotensi Tsunami

Pihaknya masih terus mencoba berkoordinasi dengan pihak berwenang di Maluku Barat Daya dan juga Saumlaki untuk memastikan apakah ada dampak kerusakan yang ditimbulkan dari gempa ataukah tidak.

“Kami masih terus berkoordinasi sampai saat ini, dan kami harapkan agar laporan resmi segera diberikan BPBD setempat,” kata dia.

Senada dengan Henry, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku pihaknya juga belum mendapat laporan resmi mengenai ada atau tidaknya dampak kerusakan akibat gempa tersebut.

“Kami juga belum menerima laporan soal dampak kerusakan, kemungkinan tidak ada yang rusak,” kata dia.

Gempa berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya, pada Rabu (21/2/2020) pagi pukul 05.26 WIT.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,5 di Maluku akibat Deformasi Batuan Lempeng Bumi di Laut Banda

Gempa tersebut berada pada titik koordonat 6.86 Lintang Selatan dan 129.69 Bujur Timur.

Adapun pusat gempa berjarak 115 km timur laur Tepa, Maluku Barat Daya dan 93 km utara Tepa, Maluku Barat Daya dan 218 km barat laut Saumlaki, Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 145 km di bawah permukaan laut.

Gempa tersebut ikut dirasakan getarannya oleh warga di Saumlaki dengan skala III MMI.