Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Syahrul Yasin Limpo Lepas Ekspor Komoditas Sumut Senilai Rp 79,6 Miliar

Kompas.com - 20/02/2020, 22:19 WIB
Dewantoro,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor 28 komoditas pertanian, perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan dan juga komoditas kehutanan Sumut sebesar Rp 79,6 miliar.

Syahrul mengatakan, dari 28 komoditas itu, yang paling banyak diminati Sumut yakni ekspor biji kopi sebesar 290,7 ton senilai Rp 21,3 miliar.

Kopi itu, kata dia, diekspor ke 9 negara di dunia yakni Jerman, Amerika, Kanada, Singapore Korea Selatan dan negara lainnya.

"Saya akan bawa juga kopi Sumut dalam acara satu hari minum kopi gratis di 11 negara. Untuk tingkatkan volume ekspor dan memperluas akses pasar," ujarnya di Kawasan Industri Modern, Medan, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Mentan: Tangkap Distributor Bawang Putih yang Nakal

Dia mengklaim, hasil ekspor pertanian di Sumut mengalami peningkatan 23,7 persen.

Pada tahun 2018, ekspor komoditas dari Sumut mencapai nilai Rp 26,6 triliun dan meningkat pada 2019 dengan nilai mencapai Rp 32,2 triliun.

"Ini menjadi indikator pembangunan pertanian di Sumut sudah on the track, pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengatakan, ke 28 komoditas pertanianya dibagi ke beberapa kelompok ekspor.

Untuk sektor perkebunan  terdiri dari ampas, sarang barang walet, sawit, cengkeh, eucalyptus sawn timber, karet lembaran dan lempengan,  kayu karet, kulit kayu manis, kelapa parut, kemiri, lidi, minyak sawit, daun nipah, pinang biji minyak  kelapa mentah, kopi instan dan kopi.

"Totalnya 4.033 ton, nilainya Rp 71,3 miliar," ujar Ali Jamil.

Baca juga: Mentan Duga Ada yang Manfaatkan Penghentian Impor dari China untuk Naikkan Harga Bawang Putih

Dari sektor holtikultura, kata dia, terdiri dari durian pasta dan bibit tanaman hias senilai Rp 1,2 miliar.

Sedangkan, lanjut Jamil, untuk sektor tanaman pangan terdiri dari ubi jalar beku, dengan berat  11,5 ton senilai Rp 436 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com