Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Api yang Muncul dari Dalam Tanah di NTT Berasal dari Gas

Kompas.com - 20/02/2020, 14:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi telah mengecek kemunculan api dari dalam tanah di Desa Sebot, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, Rabu (19/2/2020).

"Hasil pengecekan, ternyata api dan asap yang muncul di lereng sungai bekas longsor itu, ternyata adalah gas," ujar Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Devy Kamil Syahbana, saat dihubungi, Kamis (20/2/2020).

Menurut Devy, gas atau asap muncul dari dalam tanah di lereng sungai bekas longsor.

Baca juga: Buih dan Api Muncul di Bekas Longsoran Tanah, Bupati Terjunkan Ahli

Devy menyebut, visual asap teramati berwarna putih tipis keluar dari celah-celah batu lempung, dengan tinggi asap sekitar 2 meter.

Devy mengatakan, tidak ada tekanan emisi gas dan tidak ada suara yang terdengar, serta tidak ada sublimat belerang dan tidak ada nyala api.

"Bau gas sulfur tercium sedang sampai tajam, hingga jarak sekitar 50 meter (tergantung arah angin). Selain gas, tidak ada fluida lain seperti air panas atau lava yang keluar dari titik keluarnya gas," kata Devy.

Baca juga: Ini Analisis Ahli soal Fenomena Munculnya Api dari Tanah di NTT

Devy pun mengimbau kepada masyarakat atau pengunjung, agar tidak beraktivitas dan memasuki area dalam radius 100 meter dari titik keluarnya gas.

Hal itu untuk menghindari paparan gas beracun yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

"Kita juga imbau kepada masyarakat dan pengunjung, agar tidak memasuki area keluarnya gas karena merupakan area rawan longsor," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Sebot, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), heboh dengan munculnya api yang keluar dari dalam tanah.

Api itu muncul di bekas longsoran tanah yang berjarak 200 meter dari permukiman warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com