KOMPAS.com - Di usia 43 tahun, Abu Rokhmad, akan menyampaikan pidato pengukuhan guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang, Jawa Tengah, pada hari Kamis (20/2/2020).
Prestasi tersebut tersebut tidak diraihnya dengan mudah. Profesor Abu, sapaan akrabnya, lahir dari keluarga sederhana di Desa Karanganyar, Welahan, Jepara, Jawa Tengah.
Sejak kecil, Abu sudah menjadi anak yatim dan harus membantu orangtuanya. Salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah saat "angon" atau menggembala kerbau.
"Berkali-kali saya nyaris diseruduk kerbau ketika menghalaunya karena melihat tubuh kerempeng dan kecil ini," katanya seperrti dilansir dari Antara, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Nasib Tragis Supriadi Menghadapi Hidup, Kena Gizi Buruk Akut, Kini hanya Berbalut Kulit di Tulang
Saat Abu bersekolah di bangku SMP, kabar duka pun hadir. Ayahanda Abu meninggal dunia. Dirinya pun terpaksa ikut dengan kakak suluhnya di Rembang.
Waktu itu, Abu juga bekerja sebagai marbot masjid agar tidak menjadi beban keluarga kakaknya yang juga hanya pas-pasan. Dirinya waktu itu juga menjadi muazin di masjid.
Namun, kerasnya hidup Abu justru menjadi pemicu semangat. Dirinya pun memutuskan untuk belajar dan belajar agar merubah kehidupannya.
"Wawasan tentang hidup saya berubah ketika ngenger (ikut) di rumah kakak saya. Ketika SMP, saya sudah baca buku-buku filsafat," kata suami dari Faizah Cholil Tsuqoibaq itu.