Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Sineas Kota Medan kepada Bobby Nasution...

Kompas.com - 19/02/2020, 11:32 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Muhammad Bobby Afif Nasution atau lebih dikenal dengan Bobby Nasution terus bergerak lewat Kolaborasi Medan Berkah yang digagasnya.

Menantu Presiden Joko Widodo ini begitu bersemangat mengumpulkan tokoh-tokoh di Kota Medan yang sudah berbuat untuk kebaikan dan kemajuan.

Teranyar, dia menemui tiga sineas Kota Medan yang sudah punya nama, yaitu Djenni Buteto, Hendri Norman dan Andy Hutagalung. 

Djenni dan Hendri saat ini sedang berduet dalam proyek film bertema Kota Medan dengan judul A Tousand Midnight in Kesawan.

Baca juga: Jawaban Aulia Saat Diminta Jadi Wakil Bobby Nasution di Pilkada Medan

 

Sedangkan Andy, setia dengan proyek film dokumenter dan sedang menggarap film tentang pawang harimau di tengah hutan.

Film ini masih dalam proses meski sudah memakan waktu cukup lama.

Dijelaskan Bobby, maksud silaturahminya itu adalah untuk saling mengenal dan mendengar pengalaman, harapannya diskusi ini menjadi kekuatan untuk perbaikan Kota Medan.

Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini mengajak sineas lokal menunjukkan karyanya dan mendiskusikan hambatan yang dialami supaya dunia perfilman Kota Medan maju.

"Kita sudah membuat program movie night setiap Jumat malam, memutar film-film karya sineas Kota Medan. Kami ingin berkolaborasi untuk kemajuan Medan yang lebih baik dari berbagai sisi," kata Bobby, Selasa (17/2/2020) petang di kompleks Taman Setiabudi, Medan.

"Kami juga mau minta masukan untuk memajukan film Medan agar dikenal dan bisa bersaing dengan karya dari sineas kota lain, identitas Kota Medan bisa dimunculkan lewat film. Kami ingin putar film abang-abang dan kakak-kakak untuk dikenalkan," sambung suami Kahiyang Ayu itu.

Andy lalu bercerita, gairah film maker di Medan menggeliat pada 2004.

Pada 2012, beberapa dari pelaku film kumpul membuat Omnibus bernama Komunitas Film Sumut. 

Andy mengatakan, dunia film Medan rumit karena kurang ruang aksi bahkan eksekusi.

Penghargaan untuk hasil karya sangat minim padahal Kota Medan tidak kekurangan talenta.

Semangatnya bagus, bahkan untuk menggalang dana sendiri mampu. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com