Pulang dari Wuhan, Mahasiswa Aceh Bimbingan Tesis via WeChat

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Alfi Rian, mahasiswa asal Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, melaksanakan bimbingan tesis dengan dosennya melalui aplikasi percakapan WeChat.

Hal itu dilakukan setelah ia pulang bersama 12 mahasiswa asal Aceh lainnya dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, pasca-penyebaran virus corona.

“Memang ada program kuliah online di Wuhan. Namun, saya sudah selesai semua. Hanya bimbingan tesis saja. Sekarang bimbingan dengan dosen lewat aplikasi WeChat,” kata Alfi dihubungi, Selasa (18/2/2020).

Baca juga: Kedatangan 12 Mahasiswa Aceh dari Wuhan Disambut Haru Teman dan Keluarga

Dia menyebutkan, untuk jadwal perkuliahan juga diumumkan lewat website kampus serta pemberitahuan via email pada masing-masing mahasiswa.

Sejauh ini, ia belum mengetahui kapan otoritas China mengizinkan seluruh mahasiswa asing kembali ke negara itu.

“Kami menunggu kapan diizinkan kembali ke Wuhan oleh otoritas China,” katanya.

Selani itu, dia juga belum mengetahui apakah biaya tiket pesawat dan akomodasi pulang ke Wuhan ditanggung oleh pemerintah Indonesia atau tidak.

Sejauh ini, belum ada komunikasi dari pemerintah terkait biaya pemberangkatkan kembali mahasiswa asal Indonesia ke China.

“Kalau dari kampus sudah pasti tidak ditanggung biaya untuk kembali ke sana nanti. Kalau dari pemerintah, sejauh ini belum ada pembicaraan ke arah sana. Tentu, kami berharap biaya pulang ke Wuhan ditanggung pemerintah juga,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 13 mahasiswa aceh di Wuhan pulang ke tanah air. Mereka dikarantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.

Baca juga: Belum Tahu Kapan Kembali ke Hubei, Mahasiswi Kedokteran Ikuti Kuliah Online Sambil Jaga Toko Kelontong

Setelah dinyatakan tidak terkena virus corona, mereka dikembalikan ke daerah masing-masing untuk berkumpul bersama keluarga.