BANYUMAS, KOMPAS.com - Penantian keluarga Sertu (Anumerta) Dita Ilham Primojati, salah satu anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, akhirnya berakhir.
Selama kurang lebih delapan bulan keluarga terus memantau perkembangan pencarian heli yang hilang sejak 28 Juni 2019, baik melalui media massa maupun Whatsapp grup yang berisi para keluarga kru heli.
Bahkan ibu Ilham, Sugianti (54), menghitung anaknya hilang kontak selama 232 hari, sebelum akhirnya ditemukan bangkai heli dan jenazah teridentifikasi.
Baca juga: Sertu Ilham, Anggota TNI Korban Heli MI-17 Jatuh di Papua Dimakamkan di Banyumas
Kakak Ilham, Dita Ibnu Ariandana (29) mengatakan, menerima informasi dari dua anggota Skadron 31/ Serbu yang datang ke rumah beberapa hari lalu.
"Yang jelas setiap hari doa, itu pasti. Kita selalu update baik media dan kesatuan. Kalau beberapa hari enggak ada info, kita jemput bola tanya gimana perkembangan pencarian, kita mendesak agar selalu update," kata Ibnu seusai pemakaman di Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2020).
Keluarga telah mengikhlaskan kepergian Ilham.
Ilham yang merupakan lulusan SMK penerbangan ini menjadi anggota TNI sejak 2015 dan bertugas di Skadron 31/Serbu Semarang menjadi avionik.
"Kami sangat bersyukur (jenazahnya ditemukan), meski gugur dalam tugas. Itu yang terbaik untuk dia sendiri dan keluarga. Insya Allah tidak sia-sia, dia jadi pahlawan, keluarga ikhlas," ujar Ibnu.
Ibnu menceritakan, sebelum terbang menuju Papua, Ilham sempat menelpon dirinya dan meminta berbicara dengan ayahnya, Subandi.