Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Kasus Bullying Siswi di Purworejo Tak Terulang, Pemprov Jateng Perbaiki Sistem Pendidikan

Kompas.com - 18/02/2020, 12:46 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Untuk mencegah terjadinya perundungan atau bullying di sekolah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan memperbaiki sistem pendidikan.

"Saya tidak ingin ini (perundungan siswi di Kabupaten Purworejo) terulang, maka semua sistem pendidikan sekarang kami tinjau dan perbaiki," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.

Baca juga: 7 Fakta di Balik Kasus Bullying Siswi SMP di Purworejo, Berkebutuhan Khusus, Dimintai Uang hingga Pelaku Tak Ditahan

Menurut Ganjar, perundungan siswi di Purworejo beberapa waktu lalu merupakan momentum untuk memperbaiki suatu sistem pendidikan dengan melibatkan semua elemen masyarakat agar bisa merancang sistem yang jauh lebih baik.

Ganjar mengaku setelah penanganan kasus dPurworejo, dirinya mendapat kritik dan saran dari para pakar serta aktivis.

"Ada yang menyarankan agar siswi korban perundungan di Purworejo tidak dimasukkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) dan lebih baik membuat sekolah inklusi. Ada juga yang mengkritisi soal SLB yang ada saat ini," ujarnya.

Kasus perundungan di Purworejo

Terkait perkembangan penanganan perundungan siswi SMP Purworejo, Ganjar berpendapat ketiga pelaku yang masih di bawah umur itu juga harus mendapat perhatian.

Pendampingan tidak hanya dilakukan terhadap korban.

"Tiga pelaku ini juga anak-anak, tidak boleh dibiarkan. Ternyata cerita di keluarganya luar biasa maka keluarganya juga kami beritahu, juga sekolahnya. Guru di sana juga harus tahu psikologi anak kemudian bagaimana dia bisa memperbaiki situasi ini agar dalam menyelenggarakan pendidikan bisa sesuai dan bertanggung jawab," katanya.

Terhadap korban perundungan, kata Ganjar, akan terus dilakukan pendampingan.

Bahkan dalam waktu dekat akan dilakukan psikotes dan juga tes kecerdasan menunggu kondisi korban membaik.

Ganjar juga mengapresiasi langkah Pengurus Wilayah Muhammadiyah yang sudah mengirim surat serta mengeluarkan pernyataan dan meminta maaf, serta berkomitmen akan melakukan perbaikan.

"Saya kira ini baik, ya, tapi sekali lagi saya ingin ini tidak terulang maka sudah semua sistem kami tinjau dan perbaiki," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kasus perundungan terjadi di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah.

Baca juga: Tendang dan Pukul Siswi SMP Purworejo, 3 Tersangka Terancam Hukuman 3,5 Tahun

Video penganiayaan itu tersebar dan menjadi viral di media sosial.

Pada video berdurasi 28 detik tersebut, tampak tiga siswa memukul dan menendang seorang siswi.

Siswi itu hanya duduk sambil terlihat menahan rasa sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com