Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Cikeruh Meluap, Perumahan di Jatinangor Terendam Banjir 1, 5 Meter

Kompas.com - 18/02/2020, 10:24 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sungai Cikeruh di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat meluap, Senin (17/2/2020) sore.

Akibatnya, ratusan rumah di dua RW di wilayah Solokan Jarak, Perumahan Puskopad, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor teredam banjir. Ketinggian banjir di lokasi 50 sentimeter hingga 1, 5 meter.

Ketua RW 13 Dusun Solokan Jarak, Yayat Wahdiyat mengatakan, wilayahnya ini merupakan langganan banjir. Khususnya, tiap hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Jatinangor.

"Dari tahun 2012 banjir seperti ini, tapi tak ada solusi dari pemerintah. Mereka hanya meninjau ke sini tapi masalah banjir gak tuntas-tuntas," ujarnya kepada KOMPAS.com melalui sambungan telepon, Senin petang.

Baca juga: Sampah 110 Ton di Sungai CIkeruh Berhasil Dibersihkan

Yayat menuturkan, untuk meminimalisasi banjir, saat meninjau lokasi sebelumnya, Pemkab Sumedang akan membuat kolam retensi di wilayah Cipacing.

Namun, hingga saat ini, pembangunan kolam retensi yang dijanjikan tak kunjung ada.

"Banjir di sini terjadi dipicu hujan deras sehingga membuat air Sungai Cikeruh meluap. Kalau hanya kolam retensi itu tak akan cukup. Harusnya pemerintah itu bangun cekdam (bendungan kecil) di sini," tutur Yayat.

Yayat berharap, pemerintah terkait bersinergi dalam mencari solusi, agar ratusan warga di wilayahnya ini tidak terus-terusan menjadi langganan banjir.

"Kami berharap dari pemerintah itu ada solusi konkret. Karena ini masalahnya sudah jelas karena Sungai Cikeruh yang kerap meluap saat hujan deras," sebutnya.

Baca juga: Pemandangan Tak Sedap Sungai Cikeruh Saat Mengering: Tumpukan Sampah Mengendap

Kesal wilayahnya kena banjir

Sementara itu, saking kesal wilayahnya terus dilanda banjir, warga RW 13 Dusun Solokan Jarak, Dadang (38) memosting swafoto dengan pose bergaya di tengah banjir.

Postingan ini pun dibanjiri like dan komentar dari warga lainnya.

Dadang mengaku, apa yang dilakukannya ini dipicu kekesalan warga yang sudah bosan karena wilayahnya kerap dilanda banjir.

"Habisnya kami kesal, tiap hujan deras pasti banjir. Sudah banyak orang dari pemerintah datang ke sini. Tapi gitu cuma seremonial saja, tak pernah ada solusi konkret buat ngatasin banjir di sini," kata Dadang. 

Baca juga: Sungai Cikeruh Meluap, Ratusan Rumah di Jatinangor Terendam Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com