Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Jatuh Helikopter MI 17 Diteliti, Masyarakat Diminta Tak Berspekulasi

Kompas.com - 17/02/2020, 14:31 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Mabes TNI menyelidiki penyebab helikopter angkut MI 17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Tim evakuasi telah menyerahkan flight data recorder (FDR) kepada Pupenerbad Mabes TNI untuk diteliti.

“Ada prosedurnya membuka (FDR) dan dilakukan evaluasi. Kami serahkan hasil penelitian kepada Puspenerbad,” kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen Ganip Warsito, di Jayapura, Senin (17/02/2020).

Baca juga: Selundupkan Puluhan Tabung Gas, Warga Kaltara Ditangkap Polisi Malaysia

Warsito tak mau menduga-duga penyebab jatuhnya helikopter angkut milik TNI itu.

Ia pun enggan menanggapi klaim Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) yang menembak jatuh helikopter tersebut.

Jenderal bintang tiga itu meminta masyarakat tak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya helikopter MI 17 itu.

"Kita tunggu saja hasilnya. Saya belum bisa katakan helikopter tersebut jatuh karena apa," kata Warsito.

Sebelumnya, Warsito melepas delapan jenazah korban jatuhnya helikopter MI 17 dengan upacara militer menuju Surabaya dan Semarang.

Sementara, empat jenazah akan dilepas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Selasa (18/2/2020).

Helikopter MI 17 milik TNI AD yang mengangkut 12 orang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang sejak 28 Juni 2019.

Setelah delapan bulan pencarian, keberadaan helikopter tersebut terlihat di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 12 Februari 2020.

Pesawat itu dalam kondisi hancur. Tim evakuasi berhasil mendarat pada ketinggian 11.000 kaki di Pegunungan Mandala pada 14 Februari 2020.

Baca juga: Dua Mahasiswa Bali yang Selesai Dikarantina di Natuna Dipantau Selama Seminggu

Untuk mencapai lokasi puing-puing helikopter, tim harus mendaki selama lima jam. Tim evakuasi berhasil mencapai lokasi jatuhnya helikopter pada Jumat (14/2/2020).

Seluruh korban berhasil dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (15/2/2020). Tim DVI Polda Papua menyatakan telah mengidentifikasi seluruh jenazah pada Minggu (16/2/2020) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com