Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unnes Duga Penonaktifan karena Kasus Plagiarisme, Bukan Penghinaan Jokowi

Kompas.com - 16/02/2020, 17:21 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sucipto Hadi Purnomo, dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) menduga, penonaktifan dirinya sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri itu dilatarbelakangi rangkaian kasus dugaan plagiarisme karya ilmiah.

"Diduga karena saya pernah diminta menjadi saksi dalam kasus yang dilaporkan oleh pimpinan Unnes ini ke Polda Jawa Tengah," kata Sucipto di Semarang, Sabtu (15/2/2020).

Baca juga: Dibebastugaskan karena Dianggap Hina Presiden, Dosen Unnes Ajak Debat Terbuka dengan Rektor

Menurut dia, pimpinan Unnes pernah melaporkan seseorang ke polisi yang diduga telah mengungkap dugaan plagiarisme yang dilakukan rektor.

Ia menyebut rangkaian dari perkara itu menjadi latar belakang pencopotan dirinya sebagai pengajar.

Kemudian, ada pihak-pihak yang kemudian mencari-cari kesalahan, salah satunya lewat unggahannya di media sosial.

Ia menilai tuduhan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo melalui unggahan-unggahannya di Facebook itu masih bisa diperdebatkan.

"Kalau perlu dibuat forum debat akademik secara terbuka untuk menilai hal itu," katanya.

Bahkan, menurut dia, jika dinilai menghina, maka unggahannya itu harusnya bisa diproses secara hukum.

Meski telah dinonaktifkan sebagai pengajar, Sucipto mengaku akan mengikuti proses yang sudah diputuskan oleh pimpinan Unnes.

"Sementara akan rehat dulu," katanya.

Meski demikian, ia menyayangkan terputusnya akses bimbingan terhadap para mahasiswa yang selama ini telah menyusun skripsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com