Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak, Jalan Provinsi di Sukabumi Nyaris Putus, Kendaraan Tak Bisa Melintas

Kompas.com - 16/02/2020, 16:50 WIB
Budiyanto ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ruas jalan Sukabumi - Nyalindung - Sagaranten di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan, Minggu (16/2/2020). 

Di ruas jalan provinsi ini kembali ditemukan retakan.

Lokasinya berada di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung.

Sebelumnya, kampung tersebut diterjang bencana tanah bergerak pada April 2019.

"Ya benar. Hujan deras dan lama sehingga di ruas jalan ada retakan baru," kata Kepala Desa Kertaangsana, Ence Ruswandi, melalui pesan WhatsApp, Minggu sore.

Baca juga: Jalan di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi Makin Rusak, Pengendara Harus Hati-hati

"Untuk sekarang mobil tidak bisa lewat, terlebih lagi ada bus mini yang asnya patah. Kalau motor juga sama, bila maksain lewat berisiko," sambung dia.

Salah seorang sukarelawan BPBD Kabupaten Sukabumi Oki Agustian memberikan gambaran lokasi retakan baru di lokasi kejadian.

"Ya benar, tidak bisa dilintasi mobil, berbahaya sekarang juga masih hujan. Retakannya baru, di pas turunan awal itu kalau dari Sukabumi. Retakannya di tengah-tengah jalan," ujar Oki.

Sebelumnya diberitakan, bencana tanah bergerak yang terjadi di Kampung Gunungbatu, Jalan Sukabumi-Sagaranten, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, mulai dirasakan warga pada akhir April 2019.

Selain menyebabkan 90 dari 129 unit rumah rusak dan tak bisa dihuni, puluhan lahan persawahan juga hancur. 

Bencana itu juga menyebabkan jalan provinsi rusak.

Baca juga: Tanah Bergerak di Purabaya Sukabumi Semakin Mengkhawatirkan

Jalan provinsi yang rusak menghubungkan Kota Sukabumi dengan Sagaranten yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Saat ini jalan sepanjang sekitar 300 meter itu kondisinya semakin mengkhawatirkan sehingga menghambat arus lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com