KOMPAS.com- Kontroversi laporan Veronica Koman ke Jokowi ditanggapi oleh Kapolda Papua.
Irjen Paulus Waterpauw menyebut laporan tersebut fitnah.
Sementara, Gubernur Jawa Barat mengritik pernyataan Ridwan Saidi bahwa kerajaan Galuh tidak ada menjadi perhatian pembaca.
Berikut lima berita populer nusantara:
Baca juga: Sebut Laporan Veronica Koman ke Jokowi Fitnah, Kapolda Tantang Datang ke Papua
Laporan pengacara hak asasi manusia (HAM) Veronica Koman kepada Presiden Joko Widodo berbuntut pada bantahan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
Laporan Veronica menyebut ada 57 tahanan politik serta 243 korban sipil yang tewas di Nduga, Papua, sejak Desember 2018.
Paulus menilai laporan tersebut tidak berdasar, bahkan hanya sebagai upaya Veronica untuk sekadar mencari makan.
"Jangan jual negara dan bangsa ini. Dia (Veronica Koman) siapa sih sebenarnya? Warga negara mana dia? Kok tega sekali melakukan seperti itu," kata Paulus.
Kapolda pun memastikan telah menangani kasus kerusuhan Papua secara profesional.
Bahkan Kapolda siap membeberkan data lengkap kepada Veronica.
“Kalau berani datang ke sini berhadapan dengan kami di sini. Biar saya tunjukkan di depan mata dia apa yang sebenarnya terjadi," kata dia.
Baca juga: Detik-detik Evakuasi Korban Heli MI-17, Tebing Sakral, Medan Ekstrem, hingga Libatkan Warga Setempat
Namun dalam evakuasi tersebut, tim tidak menemukan senjata yang seharusnya dibawa oleh para korban.
Ada 10 senjata yang terdiri tujuh senjata laras panjang dan tiga pistol.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab menduga senjata diambil masyarakat sekitar yang sedang berburu.