Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Nenek Tewas Tertabrak Kereta di Tasikmalaya, Kehabisan Ongkos hingga Pulang Berjalan Kaki

Kompas.com - 16/02/2020, 07:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Suhdi (68), seorang warga di Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tak menyangka istrinya Sarnah (62), tewas tertabrak kereta api.

Kejadian naas tersebut terjadi pada Jumat (14/2/2020), sekitar pukul 04.30 WIB.

Korban tertabrak kereta api Kahuripan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung, saat berjalan kaki di rel kereta api di Rajapolah,Tasikmalaya.

Kehabisan ongkos

Sebelum kejadian itu, ia mendapat kabar dari anaknya di Bandung jika korban memaksa ingin pulang.

Bahkan, korban pergi dari rumah anaknya tersebut tanpa pamit.

Namun, saat di perjalanan korban sempat menghubungi keluarga di Tasikmalaya dan bilang kehabisan ongkos untuk pulang dari Bandung.

Saat kehabisan ongkos di perjalanan itu, korban juga diketahui sempat lapor ke Polsek Cibeunying Kidul Bandung pada Kamis (13/2/2020).

"Mungkin, karena ongkos gak cukup, istri saya naik bus sampai Rajapolah dan menyusuri rel berjalan kaki mau pulang ke rumah. Kebetulan rumah kami dekat rel," terang Suhdi.

Baca juga: Tabrak Kereta, Xenia Terlempar 5 Meter dan Ringsek

Disebut tak ada masalah keluarga

Meski demikian, Suhdi mengaku jika selama ini kondisi istrinya baik dan tak ada masalah apapun dengan keluarga.

Istrinya tersebut juga tak jarang mengunjungi anak-anaknya yang berada di Ciamis, Garut, Bandung, dan Jakarta.

"Gak ada masalah apa-apa, kami baik-baik saja. Istri saya pamit mau berkunjung ke anak-anaknya di Ciamis dan Bandung sejak Selasa (12/2/2020) kemarin. Baru ada kabar dari polisi kalau istri saya meninggal tertabrak kereta, saya langsung ke sini (kamar mayat)," tambah Suhdi.

Baca juga: Berjalan di Rel, Pria Paruh Baya Tewas Tertabrak Kereta Api di Cianjur

Korban diduga bunuh diri

Petugas Perlintasan Kereta Api Dawagung Rajapolah Tatang Yunardi mengaku tidak tahu persis kejadian tersebut.

Namun dari keterangan yang didapat, korban sengaja tak menghiraukan tanda peringatan yang diberikan kereta api, sehingga saat itu juga langsung tertabrak hingga tewas.

Karena itu, korban sempat diduga sengaja melakukan bunuh diri.

"Sebelumnya, saya tidak melihat ada orang yang berjalan kaki saat kereta api akan melintas. Diduga korban sengaja masuk perlintas begitu kereta api akan melintas," katanya.

"Namun, saat masinis melaporkan ada yang tertabrak saya langsung mengecek," tambahnya.

Akibat tertabrak kereta api itu kondisi korban mengenaskan.

Setelah dilakukan evakuasi dan diperiksa oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota dan dokter di kamar mayat RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, jenazah korban langsung dijemput keluarga untuk dimakamkan.

Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor : Aprillia Ika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com