KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw angkat bicara terkait laporan yang dilakukan pengacara hak asasi manusia (HAM) Veronica Koman.
Ia mengatakan, laporan Veronica kepada Presiden Joko Widodo yang menyebut ada 57 tahanan politik serta 243 korban sipil yang tewas di Nduga, Papua, sejak Desember 2018, tidak berdasar.
Bahkan, ia menyebut apa yang dilakukan Veronica tersebut hanya upayanya untuk sekadar mencari makan.
"Jangan jual negara dan bangsa ini. Dia (Veronica Koman) siapa sih sebenarnya? Warga negara mana dia? Kok tega sekali melakukan seperti itu," kata Paulus.
Baca juga: Polri Duga Dalang Kerusuhan Papua Rancang Aksi hingga 1 Desember
Ia mengatakan, penanganan kerusuhan yang terjadi di Papua dilakukan secara profesional oleh polisi.
Dengan demikian, laporan yang disampaikan Veronica dan sejumlah aktivis lainnya tersebut dianggap hanya fitnah.
Data yang disampaikan disebut tidak logis karena yang disampaikan tentang Papua, sedangkan dia sendiri tidak berada di lapangan.
“Kalau berani datang ke sini berhadapan dengan kami di sini. Biar saya tunjukkan di depan mata dia apa yang sebenarnya terjadi," kata dia.