Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madrasah Diniyah di Cianjur Ambruk, Aktivitas Belajar Mengajar Diliburkan

Kompas.com - 13/02/2020, 19:55 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

 

CIANJUR, KOMPAS.com – Pasca ambruknya madrasah di Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa diliburkan.

“Meski atap bangunan yang ambruk kemarin hanya sebagian, namun kondisi bangunanya rusak berat sehingga harus dirobohkan karena sudah tidak mungkin lagi digunakan untuk kegiatan belajar,” ujar Kepala madrasah DTA Hidayatul Mubtadin Taufik Hidayat kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Firasat Tak Enak, Guru Ini Bubarkan Ratusan Siswa Sesaat Sebelum Madrasah Ambruk

Dia menambahkan, untuk sementara kegiatan belajar mengajar dialihkan ke masjid.

"Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah dan pihak swasta. Karena cukup banyak juga siswa yang belajar di sini, ada 150 orang. Tidak hanya dari desa sini saja, juga dari desa lain,” ujar dia.

Sementara itu, Camat Cibeber Ali Akbar mengatakan, akan bermusyawarah dengan pihak desa terkait rencana pembangunan kembali madrasah tersebut.

“Mudah-mudahan bisa segera dibangun kembali, kita akan dorong itu,” ujarnya.

 Baca juga: Madrasah Diniyah di Cianjur Ambruk Akibat Hujan dan Angin Kencang

Selain itu, kata Ali, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Cibeber mengakibatkan puluhan rumah rusak.

Selain itu, bangunan musala dan ruang kelas pesantren juga dilaporkan mengalami kerusakan.

“Informasi sementara ada beberapa (rumah rusak). Lokasinya di tiga desa, Cimanggu, Cibadak dan di sini (Desa Cihaur). Paling parah madrasah ini, ambruk. Kalau rumah warga kebanyakan rusak di bagian atap,” ujar Ali.

Selain merusak rumah warga, hujan lebat dan angin kencang juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang.

“Ada satu rumah yang tertimpa dan jaringan listrik. Tapi, kemarin sudah dibetulkan langsung oleh petugas PLN,” ucapnya.

Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan ke lapangan untuk menginput data pasti soal dampak peristiwa bencana kemarin.

“Alhamdulilah korban nihil. Namun, estimasi kerugian materil total mencapai Rp300 juta,” ujar Ali.

Baca juga: Selain Robohkan Madrasah, Hujan dan Angin di Cianjur Rusak Rumah, Mushala dan Pesantren

Diberitakan sebelumnya, bangunan madrasah diniyah Hidayatul Mubtadin di Kampung/Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ambruk akibat hujan lebat disertai angin kencang, Rabu (12/2/2020) petang.

Tidak ada korban dalam kejadian tersebut, namun aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah agama itu dipastikan terganggu.

Enung (43), salah seorang guru madrasah menuturkan, sebelum madarasah diniyah itu ambruk, cuaca sedang hujan lebat disertai angin kencang.

"Tidak tahu sebabnya, namun sebelum kejadian hujan memang turun sangat deras dan angin kencang. Listrik juga mati," kata Enung kepada Kompas.com.

Disebutkan, bangunan yang ambruk adalah atap bagian depan. Sedangkan atap bagian belakang tertahan, namun kondisinya juga rusak.

"Doyong ke depan karena tertarik. Sepertinya sudah tidak bisa lagi digunakan semuanya," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com