Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Isu Virus Corona, Pariwisata Bali Diperkirakan Merugi Rp 1 Triliun Per Bulan

Kompas.com - 13/02/2020, 17:42 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Isu virus corona membawa dampak bagi pariwisata Bali.

Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, akibat pemblokiran penerbangan China-Indonesia, pariwisata Bali berpotensi kehilangan pendapatan sebesar Rp 1 triliun per bulan.

"Akibat turis Tiongkok diblokir pemerintah Indonesia, terjadi penurunan signifikan. Kehilangan Rp 1 triliun (rupiah) tiap bulan, terhitung mulai bulan depan," kata Adnyana, di Denpasar pada Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Pernah ke China, Sudah 89 Warga Asing Ditolak Masuk Bali

 

Dia menambahkan, telah terjadi pembatalan 40.000 kamar hotel selama mencuatnya isu virus corona.

Angka Rp 1 triliun dengan asumsi wisman China menghabiskan uang rata-rata Rp 10 juta selama berlibur di Bali.

Wisatawan China sendiri menempati urutan kedua tingkat kunjungan tertinggi setelah Australia.

Wisatawan China menyumbang 18-20 persen dari tingkat kunjungan.

Baca juga: Dinkes Tak Yakin Turis China yang Positif Corona Tertular di Bali

 

Karena itu, menurut Adnyana, segenap stakeholder harus kompak menjaga destinasi agar kondusif bagi wisatawan.

"Stakeholder perlu bersama-sama menjaga pariwisata Bali, beberapa event besar rencananya akan diasakan di Bali. Kami yakin kondisinya akan kembali normal," ucap Adnyana. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com