Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem Diprediksi hingga Maret, Warga Padang Diminta Waspada

Kompas.com - 12/02/2020, 21:35 WIB
Rahmadhani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

 

PADANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda Kota Padang, Sumatera Barat hingga bulan Maret 2020.

Kepala BPBD Kota Padang Barlius mengatakan, cuaca ekstrem ini disebabkan perubahan iklim sehingga sejumlah bencana alam bisa saja terjadi.

"Menurut informasi yang kami dapat dari BMKG, cuaca di Kota Padang akan sulit ditebak hingga bulan Maret depan. Tiba-tiba hujan lebat, kemudian panas. Hal ini disebakan karena perubahan iklim," ujarnya, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Inovasi BMKG untuk Peringatan Dini Longsor Diluncurkan, Berbasis Prediksi Cuaca Ekstrem

Sejumlah bencana alam yang bisa terjadi seperti banjir, longsor, dan angin yang menyebabkan pohon tumbang.

Menurutnya, pohon tumbang sangat sering terjadi di Padang terutama saat hujan lebat yang disertai angin. Oleh karenanya, dia meminta warga untuk menebangi pohon-pohon yang sudah tua.

"Dari pada menimpa rumah lebih baik pohon yang sudah tua tersebut ditebang saja. Selain itu jangan memarkirkan kendaraan di bawah pohon. Sebab, sudah banyak kejadian kendaraan yang tertimpa pohon tumbang," ujarnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Bangka Belitung Selama Tiga Hari ke Depan

Selain itu, beberapa daerah di Padang rawan banjir jika terjadi hujan lebat.

"Jika hujan deras selama dua jam daerah tersebut akan terendam banjir seperti Jondul Rawang, Arai Pinang, Dadok Tunggul Hitam dan daerah lainnya. Jika terjadi banjir kami sudah menyiapkan perahu karet untuk evakuasi warga," katanya.

BPBD sendiri juga aktif memberikan informasi cuaca kepada masyarakat, baik melalui media massa maupun media sosial. Melalui informasi itu diharapkan masyarakat bisa waspada.

"Kami juga memberikan informasi kepada nelayan mengenai cuaca. Jika cuaca tidak bagus dan gelombang pasang tinggi kami mengingatkan nelayan tersebut agar tidak melaut," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com