Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua PWNU Jadi Ketua Panitia Pesparani Katolik Tingkat Nasional di NTT

Kompas.com - 12/02/2020, 16:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Jamaludin Ahmad ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional 2020 yang akan digelar di Kupang.

Jamaludin yang juga menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah NTT, ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pesparani oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Saat peluncuran logo dan mars Pesparani di Kupang, Rabu (12/2/2020), Jamaludin mengaku siap menyukseskan acara itu.

Jamaludin mengapresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Gubernur NTT kepada dirinya.

Menurut Jamaludin, kepercayaan besar ini tidak hanya bagi dia, namun juga bagi PWNU NTT.

"Ini menjadi momentum perwujudan semangat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa setanah air) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat manusia sebagai ciptaan Allah) yang selalu dijunjung tinggi oleh NU. Saya siap untuk menjalankan amanah yang berahmat ini,” kata Jamaludin.

Sempat diprotes

Menurut Jamaludin, saat dirinya ditujuk menjadi ketua panitia Pesparani, sempat terjadi protes oleh sejumlah pihak.

Namun, tugas yang diberikan Jamaludin akhirnya bisa dimengerti dan disetujui, khususnya oleh pengurus NU pusat.

"Ini tidak ada haramnya dan tidak masalah. Kami dari NU mendukung kegiatan Pesparani ini," kata Jamaludin.

Menurut Jamaludin, keterlibatan dirinya dalam Pesparani justru ingin memperkenalkan toleransi dan keberagaman dari NTT untuk Indonesia.

Jamaludin mengatakan, kegiatan Pesparani ini sepintas mirip kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).

Menurut Jamaludin, jika kegiatan ini gagal, maka dia siap meletakan jabatannya sebagai Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setda NTT.

"Intinya saya siap menjalankan tugas saya dan mohon doa agar bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com