Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Suami Istri Tertimpa Pohon di Yogyakarta, Bayi di Kandungan Meninggal

Kompas.com - 11/02/2020, 17:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri, Endi Yogananta (26) dan Israni Silvia (25), tertimpa pohon berhenti di lampu merah di Jalan Wates Km 4, Pelemgurih, Kecamatan Gamping, Kebupaten Sleman, Rabu (5/2/2020).

Akibatnya, Israni, yang tengah mengandung 8 bulan, mengalami patah tulang pinggul. Sedangkan Endi juga mengalami luka-luka di bagian kaki dan tangan.

Naas, bayi di kandungan Israni tak bisa diselamatkan setelah mengalami benturan dan lepas tali pusar.

"Dokter sudah berusaha menyelamatkan bayi dengan dipasang alat, terus ditunggu. Jam 6 pagi anak saya meninggal," ujar Endi.

Baca juga: Tertimpa Pohon, Suami Istri di Yogyakarta Luka-luka, Bayi Dalam Kandungan Meninggal

Seperti diberitakan sebelumnya, Endi dan istrinya dalam perjalanan pulang dari rumah saudara.

Sesampainya di lampu merah di perempatan Pelemgurih, Gamping, Sleman, sebuah pohon di pinggir jalan tiba-tiba roboh dan menimpa pasangan suami istri tersebut .

"Kita berhenti karena lampu merah. Saya lihat akar pohon di pinggir jalan sebelah diri terangkat. Kita di Pelemgurih, di situ memang ada pohon besar. Kita sering lihat pohon itu," ujar Endi saat ditemui di RS PKU Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Siswi SD yang Diajak Berhubungan Badan oleh Pria Bermasker di Jalan Alami Trauma

Sang istri, menurut Endi, sempat melindungi kandungannya dan tertimpa di bagian pinggul.

Setelah itu, Endi berusaha menolong istrinya dan membawa ke rumah sakit.

"Saya minta dibawa ke rumah sakit paling dekat, di PKU Gamping. Tapi karena di sana untuk sesar alatnya belum lengkap, terus dirujuk ke PKU Yogya," ucap dia.

Berdasar hasil diagnosa dokter, Israni mengalami patah tulang pinggul dan harus menjalani terapi.

"Diagnosis dokter tulang pinggul kiri patah. Harus terapi selama tiga minggu, setiap hari juga harus terapi, karena dari pinggul sampai kaki tidak bisa digerakan," kata Endi.

Istri masih trauma

Endi mengakui, musibah tersebut membuat istrinya trauma. Hampir setiap malam, istrinya selalu bangun dan teriak.

"Jam 1, jam 2 selalu bangun dan selalu teriak, dan nangis," ungkapnya.

Endi hanya bisa berharap istrinya kembali pulih seperti sedia kala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com