Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Suami Bunuh Istri Tua di Lampung, Berawal dari Disuruh Memilih hingga Diduga Sudah Direncanakan

Kompas.com - 11/02/2020, 06:35 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan yang dilakukan Handoko, terhadap istrinya, Anis Suningsih (34), yang ditemukan tewas di areal perkebunan jagung di Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Tengah pada Rabu (5/2/2020) lalu, berawal dari keributan besar di rumah mengenai poligami.

Korban mengultimatum pelaku untuk memilih antara dia atau istri muda. Saat itu, pelaku baru pulang dari Aceh, menemui istri mudanya.

Informasi yang dihimpun kepolisian, korban hidup kesulitan secara ekonomi dan harus mengurus tiga orang anak. Sedangkan istri muda pelaku di Aceh, hidup mapan tanpa anak.

Selain masalah kisruh di rumah tangga, keributan korban dengan pelaku itu juga berlatar belakang masalah ekonomi.

Sementara itu, adik korban bernama Ari Indah Palupi (Indah) menduga pembunuhan yang dilakukan Handoko terhadap kakaknya sudah direncanakan sejak lama.

Menurutnya, alasan pelaku membunuh karena kakaknya Ning mengultimatum pelaku untuk memilih istri tua atau muda tak masuk akal.

Berikut ini fakta selenngkapnya yang Kompas.com rangkum:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Sebelum ditemukan tewas di area perkebunan jagung pada Rabu, korban dijebak suaminya dengan ditelepon minta dijemput di pangkalan ojek dekat kebun jagung, Desa Sindang Sari, Tanjung Bintang, Lampung Tengah.

Indah mengatakan, kalau Rabu pagi, Handoko dan Ning datang ke rumah orangtuanya di Dusun 4 Petai Cina, Way Galih.

Kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, Handoko minta di antar ke pabrik PT Labinta di Jalan Ir Sutami, yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah. Handoko di antar oleh adik laki-laki korban.

Namun belum sampai ke pabrik, kata Indah, Handoko minta diturunkan di lapangan desa.

Sepeninggal Handoko, kata Indah, Ning masih di rumah mengasuh anak. Sekitar pukul 18.00 WIB, Ning terlihat menjawab panggilan telepon.

“Mbak Ning ditelepon, katanya suaminya (Handoko) minta dijemput di pangkalan ojek dekat kebun jagung,” katanya.

Indah mengungkapkan, saat pergi menjemput itu, Ning tidak seperti biasanya, yakni tidak memakai jilbab dan masker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com