Polisi Sempat Terkecoh Akting Handoko usai Membunuh Istri Tuanya

LAMPUNG, KOMPAS.com – Kasus pembunuhan istri tua oleh suami yang disamarkan dengan kasus pembegalan sempat membuat sang suami, H alias Handoko bernafas lega karena ia tidak terdeteksi sebagai pelaku pembunuhan.

Handoko pun sempat berakting dengan berlagak syok dan menangis ketika melihat jasad istrinya, Anis Suningsih (Ning) terbujur kaku di RS Airan, Jati Agung pada Rabu (5/2/2020) malam.

“Mulanya kami mengira korban benar ditusuk oleh begal,” kata Direktur Ditkrimum Polda Lampung Kombes M Barly Ramadani, di Mapolda Lampung, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Istri Tua karena Ribut Poligami di Lampung Jadi 5 Orang

Namun kecurigaan mulai mengerucut ke Handoko lantaran berbelit saat dimintai keterangan oleh polisi.

Kecurigaan pun semakin tajam karena polisi menemukan korban memakai anting saat divisum di rumah sakit.

“Ini yang aneh, karena ketika ditemukan di areal perkebunan di Desa Sindang Sari, korban tidak memakai anting,” kata Barly.

Selain itu, fakta bahwa Handoko ternyata sudah berada di rumah sakit tanpa seorang keluarga korban memberitahu, juga mencurigakan.

“Nggak ada yang ngasih kabar (kepada Handoko) kalau Mbak Ning dibegal dari keluarga sini,” kata Ari Indah Palupi (Indah), adik korban saat ditemui di rumah duka.

Baca juga: Poligami, Suami Tusuk Istri Tua hingga Tewas, Pelaku Residivis Kasus Pembunuhan Polisi

Sepengetahuan keluarga, kata Indah, Handoko telah keluar dari rumah yang berada di Dusun 4 Petai Cina, Desa Way Galih, itu sejak sekitar pukul 15.00 WIB pada Rabu (5/2/2020) dengan diantar oleh salah satu adik korban.

“Kami ke rumah sakit sudah ada dia (Handoko), nangis-nangis. Padahal kami sekeluarga nggak ada yang ngasih tahu ke dia kalau Mbak Ning ditusuk orang,” kata Indah.

Diberitakan sebelumnya, seorang suami membunuh istri pertamanya karena cekcok mengenai poligami. Korban mengultimatum pelaku untuk memilih istri tua atau istri muda.

Tersangka Handoko kini ditahan di Mapolres Lampung Selatan. Empat orang lain yang terlibat ikut ditangkap.

Barly mengatakan, status empat tersangka lain itu ada yang merupakan saudara korban, anak angkat tersangka H, dan dua orang adik istri muda H.