SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ternyata pernah gagal tes masuk menjadi pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Namun, 7 tahun setelahnya, dia justru diangkat menjadi kepala BKKBN.
Pengalaman itu disampaikan Khofifah saat meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Provinsi Jawa Timur di Graha Unesa Surabaya, Senin (10/2/2020).
Baca juga: Antisipasi Kasus Bully di Sekolah, Khofifah: Tugas Guru Tidak Hanya Prestasi Akademik
"Saya pernah gagal jadi pegawai BKKBN, waktu itu saya tes di Surabaya. Tapi, nasib orang siapa tahu, 7 tahun kemudia saya diangkat menjadi kepala BKKBN," kata Khofifah, disambut tepuk tangan riuh peserta SKD.
Dari pengalaman itu, Khofifah mengajak para peserta tes untuk terus berusaha dan bersemangat, serta tidak berkecil hati.
"Allah akan memberi kita jalan terbaik yang kita tidak akan pernah tahu," ujar dia.
Khofifah memang sempat menjabat Kepala BKKBN di era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) selama 1999-2001.
Jabatan itu sekaligus sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan.
SKD diikuti 54.600 orang peserta digelar sejak 8-26 Februari 2020. Setiap harinya dilakukan lima kali sesi yang masing-masing berjumlah 600 peserta.
Baca juga: Khofifah Minta Korban dan Pelaku Bully di SMP 16 Malang Didampingi
Dari jumlah total itu, kata Khofifah, akan diambil 1.817 peserta yang lolos.
"Dari jalur umum akan diambil sebanyak 1.745 orang, disabilitas 36 orang, dan peraih nilai cumlaude 36 orang sehingga total yang diterima yakni 1.817 orang," terang dia.
Keseluruhan formasi tersebut untuk posisi sebagai tenaga guru sebanyak 1.133 lowongan, tenaga kesehatan sebanyak 322 lowongan dan teknisi 362 lowongan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.