Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Jumlah Wisatawan, PHRI Usul BPPI Kembali Diaktifkan

Kompas.com - 10/02/2020, 17:26 WIB
Farida Farhan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah kembali mengaktifkan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI).

Tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Indonesia.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, Indonesia mempunyai destinasi wisata yang lengkap. Hanya saja, promosi dan koordinasinya masih kurang.

"BPPI sudah diamanatkan dalam UU No 10 tahun 2009. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengaktifkannya lembali," kata Hariyadi dalam Munas PHRI ke XVII di Ballroom Resinda Hotel Karawang, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Jadi Lokasi Karantina Virus Corona, Wisatawan Enggan Datang ke Natuna

BPPI, kata dia, bersifat mandiri yang berfungsi mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pariwisata, serta mengupayakan peningkatan kunjungan wisman di Indonesia.

"BPPI bukan bersaing dengan pemerintah, apalagi mencari panggung. Karena yang dilakukan BPPI adalah hal yang sangat teknis, sangat dinamis karena dia harus selalu mengikuti kondisi pasar," kata dia.

Selama lima tahun ke belakang, kata dia, pihknya kesulitan untuk melakukan koordinasi soal hal teknis.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Banyak Wisatawan Batalkan Kunjungan ke Kalbar Jelang Cap Go Meh

Menurut dia, pelaku industri pariwisata mampu membuat program atau paket wisata. Hanya saja mereka kesulitan melakukan promosi .

Terlebih, tak semua pemerintah daerah mau mengalokasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapat dari sektor pariwisata maupun industri lainnya untuk promosi.

"Kita jalan sendiri, pemerintah punya sendiri. Jalan sendiri-sendiri. Akibatnya, target jumlah kunjungan wisman tak mencapai target," kata dia.

Baca juga: Cegah Corona, Pemerintah Perketat Pengawasan Masuknya Wisatawan Singapura

Dia menyebut negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand jumlah kinjungan wisman-nya tinggi lantaran mempunyai tourism board.

Pada 2018, kata dia, Thailand mampu mengalokasikan sekitar 6,6 miliar baht setara 211,3 juta dolar atau Rp2,88 trilin untuk pariwisata dan olahraga. Alokasi tersebut mampu mendongkrak kunjungan wisman menjadi 38,28 juta orang.

"Sementara Indonesia anggaran Kementerian Pariwisata Rp 1,68 triliun. Namun kunjungan wisman hanya 15,81 juta orang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com