SURABAYA, KOMPAS.com – Saat ramai berita tentang banjir di Surabaya, Jawa Timur, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengalami penghinaan di media sosial.
Pada 16 Januari 2020, akun Facebook Zikria Dzatil kedapatan mengunggah foto Risma.
Di dalam foto tersebut, akun Zikria juga turut menuliskan status yang dianggap menghina wali kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Unggahan Zikria di Facebook itu membuat sebagian warga Kota Surabaya murka.
Baca juga: Cerita Korban Saat Detik-detik Bom Meledak di Surabaya pada 2018
Tak terima dengan unggahan itu, pada Selasa (21/1/2020), Pemerintah Kota Surabaya melalui kepala bagian hukum melaporkan pemilik akun kepada polisi, atas dugaan penghinaan terhadap Risma.
Kepala Bagian Hukum Pemkot Surabaya Ira Tursilowati menerima langsung kuasa dari Risma.
Warga Surabaya yang tak terima dengan penghinaan itu juga sempat melakukan demonstrasi di Mapolrestabes Surabaya pada Jumat (24/12020).
Puluhan orang yang mengatasnakan Forum Arek Suroboyo ini mendesak polisi untuk menindak tegas akun Zikria Dzatil yang dianggap telah menghina Risma.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, laporan tersebut dilakukan atas desakan masyarakat. ”Inisiatif ini diambil karena melihat keresahan di masyarakat, baik melalui media sosial, maupun yang menghubungi langsung jajaran Pemkot Surabaya,” kata Febri.
Baca juga: Ini Alasan Risma Cabut Laporan terhadap Penghinanya di Facebook
Sakit hati Anies dibully
Polisi pun menangkap Zikria pada Sabtu (1/2/2020) di rumahnya, di kawasan Kelurahan Katulampa, Bogor, Jawa Barat.
Zikria ditetapkan sebagai tersangka atas pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap dibandingkan dalam beberapa persoalan, terutama dalam penanganan banjir di Jakarta dan Surabaya.
Kepada polisi, Zikria Dzatil mengaku bahwa unggahan bernada hinaan yang ditulis di akun Facebook itu didasari rasa sakit hati, karena Anies kerap dibully di media sosial, lantaran peristiwa banjir di Jakarta.
”Di medsos, netizen banyak membandingkan penanganan banjir oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wali Kota Risma. Sehingga, yang bersangkutan sakit hati dan akhirnya mem-bully Wali Kota Surabaya,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran.