Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Biaya Pengobatannya Mahal, Ini Jawaban Ningsih Tinampi

Kompas.com - 10/02/2020, 12:34 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Ningsih Tinampi, yang menjalankan pengobatan alternatif di Desa Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, angkat bicara terkait pernyataan dari Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur.

Meski tidak mengelak terkait tudingan besaran biaya yang disampaikan Pemprov Jatim, namun, dikatakan sebagian penghasilan yang didapat dari pengobatan yang dijalankan itu untuk membantu orang tak mampu.

"Saya sudah merambah ke sekolah-sekolahan, SMP, SD, SMK, yayasan panti asuhan, dan buat bencana alam. Jadi anak yatim piatu sama kaum duafa sekitar seribu lebih. Dan satu anak saya kasih Rp 200 ribu perbulan, jadi jujur saya dapat uang ini memang buat sedekah tapi gak sedekah 'kabeh'," ucap Ningsih seperti dilansir dari Tribunnews.com, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: Biaya Pengobatan Ningsih Tinampi Capai Rp 10 Juta, Pemprov Jatim Imbau Masyarakat Cari yang Gratis

Sebelumnya, Pemprov Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan gratis daripada ke pengobatan Ningsih Tinampi.

Pasalnya, ada kekhawatiran jika masyarakat memanfaatkan pengobatan alternatif itu.

Pertama, karena pengobatan yang dijalankan itu bukan termasuk layanan kesehatan dan kedua biayanya tidak murah.

Sebab dari informasi yang didapat, biaya pengobatan di Ningsih Tinampi antara Rp 300.000 hingga Rp 10 juta per orang.

"Kami khawatir nanti malah masyarakat penasaran dan mencoba berobat ke sana, padahal berobat ke Ningsih Tinampi tidak murah," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/2/2020).

"Lebih baik memanfaatkan layanan kesehatan yang gratis. Uangnya bisa dipakai untuk pendukung pengobatan," tambah dia.

Editor : Setyo Puji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com