KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Hadiri Perayaan Cap Go Meh, Wali Kota Hendi Ajak Warga Jaga Kerukunan

Kompas.com - 10/02/2020, 07:23 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak seluruh warga termasuk anggota Paguyuban Sosial Rasa Dharma dan etnis Tionghoa untuk menjaga kebersamaan, kerukunan, dan kekondusifan yang selama ini telah berjalan baik.

“Tidak ada lagi minoritas dan mayoritas, yang ada adalah satu keluarga besar, Bangsa Indonesia,” kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hendi mengatakan, salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan menekankan komunikasi.

Hal tersebut dikatakan Hendi, saat menghadiri perayaan Cap Go Meh Kota Semarang sekaligus HUT ke-144 Paguyuban Sosial Rasa Dharma, di Gedung Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong atau Rasa Dharma, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: Uniknya Perayaan Cap Go Meh Zaman Dulu, Bedakah dengan Masa Kini?

Gedung yang menjadi lokasi acara merupakan tempat berkumpulnya warga Tionghoa sejak 1876, sehingga diyakini tertua di Semarang.

Menariknya sejak Agustus 2014, pada altar sembahyang gedung tersebut terdapat sebuah sinci atau papan bertuliskan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang notabene merupakan tokoh muslim Indonesia.

Adanya sinci tersebut diharapkan membuat Presiden RI ke-4 selalu didoakan oleh banyak orang yang menghormatinya.

Bakti sosial

Pada kesempatan tersebut, Hendi membuka kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Paguyuban Sosial Rasa Dharma.

Baca juga: Sudah Ada Sejak 2 Abad Lalu, Ini Cara Membuat Lontong Cap Go Meh

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada baksos tersebut antara lain jamuan Tuk Panjang, lontong Cap Go Meh, pengobatan gratis, pijat refleksi, pijat akupunktur, dan pembagian sembako.

Hendi pun menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas kegiatan tersebut.

Menurutnua, Rasa Dharma selalu memberi bantuan dan manfaat kepada warga Kota Semarang tanpa membeda-bedakan.

Hendi menambahkan, ratusan anggota dan masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut menjadi bukti persaudaraan.

“Apa yang dilakukan Paguyuban Sosial Rasa Dharma ini perlu diapresiasi dan ditiru oleh organisasi sosial lainnya,” kata Hendi.

Baca juga: Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Lebih lanjut, Hendi mengatakan, kontribusi Paguyuban Rasa Dharma merupakan bagian dari konsep bergerak bersama dalam menjadikan Kota Semarang semakin baik dan hebat.

Anggaran kesehatan yang sudah diwujudkan melalui berbagai program pun akan semakin maksimal dengan dukungan program dari organisasi sosial masyarakat seperti Rasa Dharma.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com