Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pemulihan Wamena Temui Berbagai Kendala

Kompas.com - 07/02/2020, 12:23 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

JAYAPURA, KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo meninjau proses pemulihan Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (7/2/2020).

Wetipo yang didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Cornelis Sagrim dan Kasatker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah IV Provinsi Papua (Jayawijaya) Togap Hariyanto Manik, meninjau beberapa titik pembangunan yang sebelumnya hangus terbakar saat kerusuhan terjadi pada 23 September 2019.

Lokasi yang dikunjungi adalah, Pasar Wouma, Jalan Pikhe dan STISIP Yapis.

Meski progres pembangunan mulai berjalan, namun dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang menjadi kendala, di antaranya sulitnya mencari lokasi untuk menampung puing-puing bangunan dan kendaraan, hingga kurangnya permodalan pengusaha lokal yang melakukan pembangunan.

Baca juga: Bank Papua Siap Bantu Rekonstruksi 403 Ruko yang Rusak di Wamena

"Tidak mungkin ada puing lalu masukan bahan bangunan. Kami harapkan ini cepat selesai, tadi kami minta bantuan teman-teman Gapensi untuk mencari lokasi guna menampung puing-puing kendaraan dan bangunan," kata Wetipo.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ia meminta Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk membantu mencarikan solusi agar proses pembangunan bisa dikerjakan.

"Saya berharap dukungan dari pemerintah daerah, mari kita bersinergi karena kita mau pulihkan ekonomi secara bersama-sama, supaya kita kembalikan Wamena seperti yang dulu," kata Wetipo.

Sementara, untuk permodalan bagi pengusaha lokal, ia menyebut telah ada solusi yang memudahkan para kontraktor.

Menurut dia, mereka telah dimudahkan untuk mendapat bahan bangunan.

Hanya saja, ia menilai ada hal lain yang memerlukan biaya sehingga para pengusaha lokal kesulitan untuk memulai pekerjaan.

"Pembangunan 403 ruko ini kan dibagi dalam 4 kontrak besar, nah kita sudah sampaikan 4 kontrak besar ini memfasilitasi pengusaha lokal untuk mendapat bahan bangunan. Bahannya itu disiapkan oleh beberapa pihak tanpa mereka bayar dulu bisa ambil, nanti setelah dananya cair baru mereka bayar bahan bangunannya. Mungkin yang mereka keluhkan adalah terkait dengan bahan lokal seperti pasir, batu, mungkin begitu," tutur Wetipo.

Proses pembangunan ruko yang terdampak kerusuhan di Wamena, Jumat (7/2/2020).KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI Proses pembangunan ruko yang terdampak kerusuhan di Wamena, Jumat (7/2/2020).

Sedangkan untuk proses pembangunan, Wetipo menyebut dari 403 ruko yang akan dibangun ulang, baru 10 dalam proses pengerjaan.

Pola pembayaran yang diterapkan untuk pembangunan ruko dilakukan secara bertahap setiap 10 ruko selesai dibangun.

"10 ruko selesai lalu bayar, kemudian 10 ruko lagi selesai lalu bayar lagi, supaya tidak bertumpuk dan mengurangi beban teman-teman," kata dia.

Baca juga: Rekonstruksi Bangunan di Wamena Akan Libatkan Kontraktor Lokal

Sementara untuk rumah, dari 190 unit yang akan dibangun ulang, hingga kini sudah 20 rumah yang selesai dibangun. Pengerjaan tersebut dilakukan oleh TNI.

"Sudah 20 rumah yang jadi dari total 190 yang akan dibangun, mudah-mudahan dalam kurun waktu 10 bulan penugasan ini bisa tuntas 100 persen," kata Wetipo.

Kerusuhan di Wamena terjadi pada 23 September 2019.

Dalam kejadian tersebut massa yang terprovokasi isu rasisme melakukan perusakan dan pembakaran terhadap bangunan, serta kendaraan bermotor.

Korban jiwa atas kerusuhan tersebut mencapai 32 jiwa, dan puluhan orang luka-luka.

Kompas TV Kepolisian Daerah Papua dan Komando Daerah Militer XVII Cenderwasih menggelar pasukan di depan Gedung DPRD Kabupaten Jayawijaya. Tujuannya adalah konsolidasi pasukan pengaman gabungan pasca-kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu. Sebanyak 1.500 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan di Wamena untuk meningkatkan pengamanan pasca-kerusuhan akhir September lalu. Patroli di sejumlah daerah rawan dilakukan pasca-gelar pasukan. Semua pasukan baik organik maupun bawah kendali operasi disiagakan hingga semua aktivitas masyarakat kembali normal. Sementara itu warga yang sudah 3 pekan mengungsi ke Jayapura kembali ke Wamena. 29 warga menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara kembali ke Wamena Senin (14/10/2019) ini. Tak hanya mengangkut warga yang kembali dari pengungsian pesawat Hercules juga membawa bantuan bari warga di Wamena. #Kemanan #Wamena
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com