JOMBANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda dua desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejak Minggu (2/2/2020), masih tampak menggenang meski mulai berangsur surut.
Pada Kamis (6/2/2020), ketinggian air yang menggenangi wilayah perkampungan penduduk di Dusun Bekucuk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, mengalami penurunan antara 10 hingga 15 sentimeter.
Kondisi yang sama juga terjadi di Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben.
Baca juga: Sejak Minggu, 2 Desa di Kabupaten Jombang Dilanda Banjir
Kondisi banjir di 2 wilayah yang saling berdekatan ini menunjukkan turunnya ketinggian air.
Meski banjir berangsur surut, aktifitas warga masih terganggu, karena jalan raya dan pekarangan rumah, serta sebagian rumah warga masih tergenang air.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jombang Abdul Wahab mengatakan, banjir yang melanda Dusun Beluk dan Dusun Kedondong berasal dari luapan 2 aliran sungai.
Kedua sungai yang menjadi penyebab banjir di Dusun Beluk dan Dusun Kedondong tersebut yakni, Sungai Avur Watudakon dan Ngotok Ring Kanal.
"Kondisinya sudah mulai surut, bahkan beberapa rumah warga sudah terbebas dari banjir," kata Abdul Wahab di lokasi banjir.
Baca juga: Putra Kiai Tersangka Pencabulan Santri di Jombang Dicegah ke Luar Negeri
Menurut Abdul Wahab, banjir yang melanda Dusun Beluk dan Dusun Kedondong diprediksi akan surut sepenuhnya pada Jumat (7/2/2020).
Prediksi itu mengacu pada turunnya debit air di salah satu aliran sungai yang menjadi penyebab banjir.
"Insya Allah segera surut. Kami lihat debit air di (sungai) Ring Ngotok Kanal sudah turun, tinggal Avur Watudakon yang belum. Harapan kami besok pagi sudah surut," kata Wahab.