Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kasus Bully di Sekolah, Khofifah: Tugas Guru Tidak Hanya Prestasi Akademik

Kompas.com - 06/02/2020, 12:45 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa prihatin dengan kasus bully yang menimpa MS (13), seorang siswa SMPN 16 Kota Malang, Jawa Timur.

Pasalnya, akibat aksi perundungan yang dilakukan sejumlah teman-temannya itu menyebabkan MS harus dirawat di rumah sakit dan kehilangan jari tengahnya.

Menyikapi hal itu, Khofifah mengingatkan kembali peran dari para guru.

Mereka (guru) harusnya tidak hanya bertugas atau bertanggung jawab pada prestasi akademik saja, tapi juga melakukan pemantauan perilaku dan pergaulan siswa selama di sekolah.

"Jangan sampai kejadian perundungan baru diketahui dan dihentikan ketika sudah ada jatuh korban," tutur dia.

Baca juga: Khofifah Minta Korban dan Pelaku Bully di SMP 16 Malang Didampingi

Selain itu, Khofifah juga menyinggung tentang pentingnya fungsi konseling di sekolah.

Karena jika fungsi konseling berjalan maksimal, menurutnya dianggap dapat membantu menangani masalah yang terjadi pada siswa.

"Jika fungsi konseling ini berjalan baik, siswa akan terbiasa untuk menceritakan masalah yang mereka hadapi pada gurunya atau konselor sebayanya. Ini menjadi penting, agar hal-hal yang tidak kita inginkan bisa dicegah lebih awal," kata Khofifah.

Sementara itu terkait dengan penanganan kasus bully di SMPN 16 Kota Malang, Khofifah meminta ada pendampingan yang dilakukan kepada korban.

Baca juga: Fakta Baru Siswa Korban Bully di Malang, Tubuhnya Sempat Dibanting ke Paving

Hal itu diperlukan agar tidak terjadi trauma berkepanjangan, apalagi jarinya hingga diamputasi akibat perundungan yang dilakukan temannya.

"Pertama agar korban tidak mengalami trauma pasca mengalami perundungan yang cukup parah, bahkan sampai ada bagian tubuhnya yang diamputasi," kata Khofifah, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Tak hanya korban, Khofifah juga meminta pelakunya dilakukan pembinaan. Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terulang.

Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com