Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Trauma Healing, Warga Natuna Butuh Peran Psikiater

Kompas.com - 05/02/2020, 19:29 WIB
Hadi Maulana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Tenaga psikiater diperlukan untuk menjalani trauma healing kepada warga Natuna yang menolak 238 Warga Negara Indonesia dari Wuhan, China.

Bupati Natuna Hamid Rizal mengatakan, saat ini ada 16 posko kesehatan yang digagas Kementerian Kesehatan RI dan bekerjasama dengan sejumlah instansi termasuk pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.

Baca juga: Pria yang Meninggal akibat Virus Corona di Hong Kong Kondisinya Sempat Stabil

Namun, dari 16 posko kesehatan yang ada, tidak memiliki tenaga psikiater.

Untuk itu, dia berharap selain tenaga medis, tenaga psikiater harus ada di setiap posko kesehatan.

"Kamu ucapkan terimaksih Menkes bertindak cepat menimalisir permintaan masyarakat Natuna terkait jaminan kesehatan mereka selama berlangsungnya proses karantina di Natuna, namun seharusnya di posko tersebut juga ditempatkan satu tenaga psikiater," kata Hamid di Natuna, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Kemenkes Siapkan 16 Posko Kesehatan di Natuna

Menurut Hamid, saat ini masyarakat memerlukan tenaga psikiater untuk menyembuhkan ketakutan warga Natuna terjangking virus corona.

Dia mengaku, penolakan karantina yang dilakukan para warga lantaran tidak ada sosialisasi terlebih dahulu.

"Saat ini saya akui kecemasan itu berangsur mulai meredah, meski masih ada beberapa warga natuna, khususnya Ranai yang masih memilih untuk mengungsi di pulau lain seperti Serasan, Midan dan pulau lainnya yang ada di Natuna," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com