Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawat Ibu yang Kanker, Jihan: Saya Tunggu Sampai Sembuh, Baru Lanjutkan Sekolah

Kompas.com - 05/02/2020, 06:12 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com-Jihan Khaila, bocah perempuan umur 11 tahun warga Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tak lagi bersekolah di madrasah ibtidaiyah.

Jihan terpaksa merelakan waktu bermain dengan teman-teman sebayanya, demi terus berada di sisi ibunya, Wa Ode Nuraini (37) yang mengidap kanker stadium 4.

Anak yang pendiam itu menjadi ibu bagi tiga adiknya yakni Hanna (8), Humairah (6), Ayub (5) dan seorang adik bungsunya yang masih bayi.

Segala urusan di dalam rumah diatur oleh Jihan.

"Masak nasi untuk ibu makan, masak air untuk ibu mandi. Tapi ibu mandi sendiri. Mencuci pakaian adik, membersihkan dalam rumah, semuanya saya," tutur Jihan sambil memalingkan muka, malu-malu.

Baca juga: Kisah Jihan, Bocah 11 Tahun Tinggalkan Sekolah Demi Rawat Ibu yang Kanker dan 4 Adiknya

Nuraini, ibu enam anak, terbaring lemas di rumah permanen berukuran tipe 36 di lingkungan pesantren di kawasan home base, Baruga, jaraknya kurang 2 kilometer dari jalan poros Bandara Halu Oleo.

Demi kasih sayang ke ibunya, ia kerap menyuapi Nuraini, kala sang ibu tak bisa duduk, nyeri di bagian perut datang menyerang.

Dengan senang hati Jihan melayani ibunya, menyuapi nasi dan lauk pemberian tetangga.

Dengan sabar, ia menunggu makanan habis dikunyah.

Nyeri di tubuh Nuraini kadang kambuh, rasanya seperti kesetrum. Jihan dengan sabar menjadi tukang urut dadakan.

Apalagi, jika sakit datang pada malam hari, ibunya mau tidak harus membangunkan anak sulungnya itu.

Jihan berupaya menjadi tukang urut yang ahli, menaruh jari mungilnya di titik sakit kesetrum menyerang sang ibu.

"Saya kasih bangun, lalu saya minta diurutkan, meski tidak kuat memijat, tapi pelan-pelan sakitnya hilang, perih sekali seperti disetrum," keluh Nuraini lirih.

Jihan menuturkan, masih tetap ingin melanjutkan pendidikannya hingga menunggu kesembuhan ibu tercintanya.

"Saya tunggu ibuku sampai sembuh dari sakitnya, baru saya lanjutkan sekolah. Kasian ibu sekarang tidak bisa apa-apa," tambahnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com