Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Fatmawati, Memori Perjuangan Bung Karno dan Kisah Cintanya di Bengkulu

Kompas.com - 04/02/2020, 06:30 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri haul Ibu Agung Fatmawati Soekarno pada 5 Februari 2020 di Bengkulu.

Kehadiran presiden direncanakan akan didampingi Ibu Negara Iriana serta Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani.

Haul Fatmawati rencananya bertepatan dengan peresmian Mounumen Ibu Agung Fatmawati yang terletak di Simpang Lima Ratu Samban, pusat Kota Bengkulu.

Fatmawati tidak saja dikenal sebagai isteri Bung Karno dan Ibu Negara, ia juga merupakan putri kelahiran Bengkulu yang berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia.

Ia merupakan ibu pejuang yang berada di garis tempur di dapur umum, orator, diplomat hingga penjahit Sang Saka Merah Putih saat Proklamasi 17 Agustus 1945.

Baca juga: Pemprov Bengkulu Bangun Monumen Fatmawati Soekarno

Mengapa Bung Karno diasingkan ke Bengkulu? 

Suasana rumah pengasingan Bung Karno di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, beberapa waktu lalu. Rumah ini pernah dihuni Bung Karno tahun 1938-1942. Di rumah inilah, sang proklamator untuk pertama kali bertemu dengan Fatmawati.KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN Suasana rumah pengasingan Bung Karno di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, beberapa waktu lalu. Rumah ini pernah dihuni Bung Karno tahun 1938-1942. Di rumah inilah, sang proklamator untuk pertama kali bertemu dengan Fatmawati.
Pertemuan Bung Karno dan Fatmawati bermula dari pengasingan di Bengkulu pada 1934-1938.

Sejarawan Universitas Bengkulu, Agus Setiyanto, penulis buku "Jejak Sejarah Bung Karno di Bengkulu" saat ditemui Kompas.com di kediamannya menjelaskan berasal dari situasi politik Tanah Air.

Ada dua versi mengapa Bung Karno dipindahkan ke Bengkulu. Versi pertama saat itu saat Bung Karno diasingkan di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, dikabarkan proklamator itu dikabarkan menderita sakit.

Baca juga: Kisah Perjuangan Fatmawati Soekarno di Bengkulu Difilmkan

 

Berita sakitnya Bung Karno sampai ke Dewan Rakyat (Volksraad). Saat itu salah satu anggotanya adalah sahabat Bung Karno, Husni Thamrin protes pada Belanda agar Bung Karno segera dipindahkan ke tempat yang lain.

Versi kedua Bung Karno dan Bu Inggit Garnasih membuat semacam siasat seolah Bung Karno sakit, agar Bung Karno dapat dipindahkan karena kejenuhan di Ende.

"Pada prinsipnya dua versi itu pada intinya Bung Karno harus dipindahkan karena ada berita yang simpang siur dalam hal ini. Yang jelas keberadaan Bung Karno di Ende membuat dewan rakyat protes keras," kata Agus Setiyanto.

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Haul Fatmawati Soekarno di Bengkulu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com