Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drainase Mampet Sebabkan Banjir Rendam 9 Kecamatan di Serang Banten

Kompas.com - 04/02/2020, 05:00 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Banjir menerjang setidaknya 9 kecamatan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten sejak Sabtu (1/2/2020).

Ini adalah banjir dengan luasan terbesar sejak beberapa tahun terakhir di Serang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menyebut banjir disebabkan oleh hujan lebat. 

Drainase yang bermasalah, membuat aliran air tidak mengalir dan membanjiri pemukiman.

"Penyebab utamanya banyak drainase tidak ada pembuangan air, di beberapa titik yang tergenang karena drainase bermasalah, hingga saat ini belum surut," kata Kepala BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Siswi SMP Ditemukan Tewas di Drainase Sekolah, Ayahnya Sudah 2 Minggu Tak Masuk Kerja

Nana mengatakan, wilayah yang terendam banjir di Kabupaten Serang sebagian besar berada di daerah aliran sungai Ciujung.

Kontur tanah di wilayah tersebut, kata Nana, di beberapa tempat, lebih rendah dari aliran sungai. Sehingga saat banjir, air yang dibuang ke sungai, kembali lagi ke pemukiman.

"Ini juga warning buat pengembang perumahan, kalau membangun rumah di Serang harus melihat kontur tanah, dan memikirkan kalau terjadi hujan besar bagaimana pembuangan air mengalir dengan betul," kata dia. 

Nana mengatakan, berdasarkan perkiraan BMKG, musim penghujan akan terjadi hingga akhir Februari 2020. Ini artinya, masih ada kemungkinan banjir berikutnya di Kabupaten Serang. 

Baca juga: Drainase Buruk Disebut Jadi Penyebab Banjir di Kawasan Ciater Raya

Dia mengimbau warga untuk waspada dan mulai melakukan pembersihan drainase mengantisipasi munculnya banjir.

Data dari BPBD Kabupaten Serang, banjir merendam rumah di 35 desa, 9 kecamatan. Setidaknya 1100 warga mengungsi di dua lokasi pengungsian, namun kini sudah kembali ke rumah masing-masing saat air mulai surut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com