Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Ambil Alih Hotel Berusia Seabad di Bandung

Kompas.com - 03/02/2020, 12:36 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya mengambil alih Grand Preanger, salah satu hotel sarat sejarah di Bandung.

Akuisisi itu dilakukan setelah kontrak kerja selama 30 tahun bersama PT Bina Inti Dinamika telah rampung per tanggal 2 Februari 2020.

Seperti diketahui, Grand Preanger merupakan hotel yang sangat bersejarah di Bandung.

Hotel itu telah dibangun pada tahun 1920 dan semula berbentuk penginapan dari bangunan toko di Jalan Groote Postweg (sekarang Jalan Asia Afrika).

Baca juga: Presiden King of The King Tinggal di Kontrakan di Cicadas Kota Bandung, Pengikut Setor Sejumlah Uang

 

Kemudian, seorang Belanda bernama WHC Van Deeterkom mengubah toko itu menjadi sebuah hotel dan memberi nama Hotel Preanger.

Lalu pada tahun 1920, hotel itu berubah menjadi Grand Hotel Preanger.

Konon, Presiden pertama Ir Soekarno pernah turut campur dalam proses renovasi yang didesain ulang oleh Prof Charles Prosper Wolff Schoemaker pada tahun 1929.

Kini, hotel itu akan dikelola oleh PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita), badan usaha milik Pemprov Jabar.

Proses penyelesaian kerja sama dilakukan di Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Minggu (2/2/2020) malam.

Bereskan masalah internal

Direktur Utama Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Hadimin menjelaskan, sebagai tindak lanjut dari penyelesaian kerja sama ini, PT Bina Inti Dinamika masih diberi waktu untuk membereskan masalah internal serta membantu proses audit yang akan dilakukan oleh lembaga independen atau BPKP serta memberikan alih pengetahuan kepada tim Jaswita.

"Penyelesaian kerja sama ini sejalan dengan visi Pemprov Jabar yang menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan. Jaswita Jabar ikut mendukung dengan cara terjun langsung ke industri perhotelan agar bisa berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD)," ujar Deni.

Saat ini, kata Deni, pihaknya memiliki 49 aset dengan nilai Rp 2,8 triliun seperti hotel, mal, ruko, hingga bengkel.

Untuk tahun ini, sejumlah proyek yang akan dikebut, yakni pembangunan hotel transit di Bandara Kertajati, resort dan pusat budaya di Pangandaran serta pembangunan kawasan wisata di Ranca Upas Ciwidey.

"Dengan diambil alih Preanger bisa memberikan PAD lebih bagi Jawa Barat. Tujuan kita memang mengelola sendiri, belajar menghasilkan uang sendiri, masa kita seumur-umur mau jadi juragan kontrakan gak bagus juga," tuturnya.

Baca juga: Di Bandung, Skuter GrabWheels Hanya Boleh Meluncur di Perumahan

Sementara itu, Kepala Biro Investasi dan BUMD Sekretariat Daerah Provinsi Jabar, Noneng Komara Nengsih menuturkan, Jaswita memiliki tugas besar dalam memelihara sebuah bangunan bersejarah, namun tetap bisa menghasilkan nilai keuntungan bagi pemerintah.

"Kami menyambut baik penyelesaian kerja sama ini karena sudah aturannya selesai. Tugas Jaswita memang mengelola aset pariwisata di Jabar dan ini kesempatan Jaswita untuk mengelola hotel yang menjadi landmark kebanggan kita semua. Mudah-mudahan dengan dikelola sendiri bisa lebih meningkatkan PAD bagi Jabar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com