Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Untan Pontianak Meninggal Jelang Wisuda, Ibunda Wakili Ambil Ijazah

Kompas.com - 01/02/2020, 07:00 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti acara wisuda Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (30/1/2020) kemarin.

Pasalnya, seorang mahasiswi Jurusan Bimbingan Konseling di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bernama Marselina Julita meninggal dunia sebelum sempat mengikuti wisuda.

Sehingga dalam momentum yang bersejarah itu, harus digantikan oleh ibunya.

"Anak saya meninggal dunia pada tanggal 28 Desember 2019 kemarin. Dia sidang skripsinya 23 September 2019," kata ibunya, Cristiana Marcieny saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/1/2020) sore.

Sosok yang gigih

Marselina merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia dikenal sebagai anak yang gigih dan punya semangat luar biasa.

Kendati telah mengalami sakit sejak sekolah menengah pertama (SMP). Marselina tetap menempuh pendidikan hingga di bangku kuliah.

Baca juga: Mahasiswa UIN yang Tewas dalam Kecelakaan Sebelum Wisuda Sengaja Berangkat Lebih Pagi

Bahkan, dia bercita-cita, melanjutkan kuliah magister ke luar Kalbar setelah wisuda awal tahun ini.

Semangat itu juga dilakoninya sehari-hari. Menurut ibunya, Marselina tak akan berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai. Termasuk mengerjakan skripsinya. Bahkan sering sampai subuh. Namun, itulah yang kemudian membuat penyakitnya semakin tak terkendali.

"Sejak SMP sakitnya. Saat itu, datang bulan tidak lancar. Kadang 2 bulan sekali. Dan harus dibantu dengan obat herbal," ujar Marcieny.

Karena sang ibu bertugas mengajar di SMK Negeri 1 Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Marselina sejak kecil tinggal dan dirawat oleh neneknya.

Menjalani operasi tumor kista

Pada tahun 2016, atau saat kuliah semester 2, Marselina mengeluh perutnya sakit dan terasa mengeras. Selain itu, dia tidak bisa buang air.

Saat itu, tak ada pilihan lain selain operasi. Karena terdapat tumor kista seberat 1 kilogram di dalam perutnya. Dan dia dibawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta.

Operasi itu boleh dibilang berjalan lancar. Namun, satu tahun kemudian, atau tahun 2017, dia diminta kembali menjalani operasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com