JEMBER, KOMPAS.com – Dusun Krajan II, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, di Jember, Jawa Timur, merupakan kawasan penyanggah hutan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).
Menuju ke sana membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan, dengan jarak tempuh 40 kilometer dari Kota Jember.
Sepanjang jalan menuju Desa Andongrejo akan banyak pohon karet milik PTPN XII di sisi kiri dan kanan.
Lalu, ada perumahan perkebunan dengan nuansa klasik. Sebelum memasuki Desa Andongrejo, harus melewati Desa Curahnongko terlebih dahulu.
Kemudian, akan ada gerbang bertuliskan "Kampung Herbal" di pinggir jalan sebelum masuk ke TNMB.
Masyarakat di desa ini mulai memanfaatkan tanaman yang ada di hutan. Mereka mengambilnya, lalu mengolah menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomis.
Bahan-bahan alami digunakan untuk membuat produk jamu asam urat, teh kelor, jamu liver, jahe instan dan susu jagung.
Baca juga: Cerita Keluarga Mahasiswa yang Terisolasi di Wuhan Khawatir Terjangkit Virus Corona
Ada juga susu jahe, dodol, bubuk instan lidah buaya, madu dan lainnya.
Produk itu untuk obat asam urat, liver, lambung, ambeien, darah tinggi hingga kolesterol.
Semua produk itu sudah dikemas dengan menarik.
“Semua bahannya kami ambil dari hutan,” kata Sulasmi, pembuat berbagai olahan produk jamu dari kelompok King Betiri.
Menurut dia, King Betiri merupakan kelompok yang dibuat warga. Artinya, saking betiri. Maksudnya, mengambil bahan obat dari hutan Meru Betiri.
“Karna memang di sana tersedia berbagai bahan untuk obat,” tutur Sulasmi.