Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kepri: DBD Lebih Mengerikan Dibanding Virus Corona

Kompas.com - 31/01/2020, 10:40 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kepulauan Riau (Kepri) selama 2019 lalu tercatat lebih dari 900 kasus.

Bahkan dari angka tersebut, 13 kasus hingga menyebabkan kematian.

Kadis Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan kasus DBD lebih mengkhawatirkan dari pada corona saat ini.

Sebab untuk demam berdarah sudah jelas ada pasien yang hingga meninggal dunia, sementara virus corona sampai saat ini belum ada yang positif.

Menurut Tjetjep, sepanjang Januari 2020 ini sudah terjadi 80 kasus demam berdarah di Kepri.

Baca juga: Penderita DBD Capai 1.358, Paling Banyak di NTT

80 kasus DBD di Januari 2020

 

Akan tetapi dari 80 kasus itu, semuanya berhasil selamat dan tidak ada yang meninggal.

“Sepanjang 2019 penyakit paling banyak di Kepri yakni demam berdarah," kata Tjetjep melalui telepon, Kamis (30/1/2020).

"Ada 900-an kasus dengan kematian 13,” lanjutnya. 

Untuk kasus demem berdarah ini paling banyak terjadi di Batam, Tanjungpinang dan Bintan. 

Namun dari ketiganya yang paling terbanyak terdapat di Batam dan Tanjungpinang.

Tjetjep juga mengatakan demam berdarah ini merupakan penyakit menular, yakni ditularkan oleh nyamuk ke manusia.

Baca juga: Benarkah Tingkat Kematian akibat Virus Corona Lebih Besar dari DBD?

Mudah diantisipasi 

Diakui Tjetjep, seharusnya demam berdarah ini bisa diminimalisir di Kepri, sebab penyakit ini ini sangat mudah untuk diberantas. 

Yakni hanya dengan selalu menjaga lingkungan rumah, lingkungan kerja dan lingkungan sekolah selalu bersih, otomatis bibitnya akan punah dengan sendirinya.

“Tapi apa yang terjadi, malah demam berdarah menjadi penyakit paling tinggi terjadi di Kepri,” jelasnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com