TEGAL, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang setinggi 1,5 meter hingga 2,5 meter di perairan utara laut Jawa Tengah.
Prakirawan BKMG Stasiun Meteorologi Tegal, Hendy Andriyanto mengatakan, masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai utara (Pantura), termasuk mulai dari Brebes hingga Pekalongan, diimbau waspada meski tak perlu panik.
"Gelombang perairan utara Jawa tengah berkisar antara 1, 25 hingga 2, 5 meter masih akan terjadi beberapa hari ke depan. Masyarakat yang akan berwisata ke daerah pantai agar tetap waspada. Menjauhi garis pantai serta menghindari aktivitas wisata di tengah laut," kata Hendy, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (29/1/2020).
Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi, Ini Daftar Wilayahnya
Hendy juga meminta agar para nelayan lebih mengutamakan keselamatan.
Jika dirasa memang membahayakan jiwa, diimbau untuk sementara waktu tidak pergi melaut.
Salah satu yang jadi pembelajaran adalah peristiwa kapal nelayan Tegal yang tersapu ombak dan memakan korban jiwa pada awal 2020.
"Diharapkan untuk tidak melaut apabila gelombang laut dirasa dapat membahayakan jiwa dan kapal," ucap Hendy.
Hendy mengungkapkan, ada resiko tinggi terhadap dunia pelayaran.
Selain kapal nelayan, juga kapal tongkang, kapal feri, dan kapal kargo atau kapal-kapal lainnya.
Tidak melaut
Tingginya gelombang membuat beberapa nelayan dengan kapal berukuran sekitar 10 Gross Tonnage (GT) di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, memilih tidak melaut sementara waktu.
Salah satu nelayan, Ahmadi (53) menyatakan, memilih memperbaiki jaring kapal dan tidak melaut sambil menunggu cuaca kembali normal.
Ahmadi mengaku tak mau mengambil risiko seperti rekannya, Surono (45) yang tewas akibat diterjang ombak tinggi pada Kamis, 9 Januari 2020.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Sumbar
"Iya sudah tahu imbauan BMKG. Dari kemarin-kemarin juga gelombang masih tinggi. Untuk keselamatan lebih baik memperbaiki jaring sambil tunggu gelombang normal," kata Ahmadi, ditemui di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.