Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Isidianto: Sejauh Ini Kepri Aman dari Corona, tapi Tetap Waspada

Kompas.com - 29/01/2020, 09:41 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARIMUN, KOMPAS.com - Guna memastikan Kepulauan Riau (Kepri), khususnya Kabupaten Karimun, aman dan bebas dari virus mematikan corona yang merupakan penyebaran dari daerah Wuhan, China, Plt Gubernur Kepri Isdianto mendadak mendatangi dan mengecek pelabuhan feri internasional yang ada Karimun, Selasa (28/1/2020) sore kemarin.

Ditemui di Batam, Isdianto mengaku, selain meninjau kesiapan personel, dirinya juga melihat kelengkapan alat pendukung untuk mengantisipasi dari hal terburuk yang kemungkinan terjadi.

"Alhamdulillah sejauh ini Kepri aman. Namun, kita tetap siaga dan waspada untuk mengantisipasi apa pun yang mungkin terjadi, termasuk peralatan dan personel," kata Isdianto di Graha Kepri, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: RSUP Tanjung Pinang Siapkan 12 Ruang Isolasi untuk Pasien Corona

Isdianto juga mengaku senang karena Karimun, Batam, Tanjung Pinang, dan Bintan yang masuk ke daftar daerah siaga virus corona di Kepri sejauh ini tetap aman dan tidak ada temuan kasus.

"Sampai sekarang kita masih bebas dari virus corona. Dan kita berharap jangan sampai ada kasus itu. Kemarin sempat diisukan ada di RSUP. Beberapa media nasional datang, ternyata itu hoaks. Artinya, alhamdulillah kita masih aman," terang Isdianto.

12 ruang isolasi disiapkan RSUP

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib Tanjung Pinang menyiapkan 12 ruangan isolasi penderita pneumonia virus corona.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib dr Elfiani Sandri mengatakan, pihaknya sudah siap menghadapi pasien yang terpapar virus corona.

Sebab, RSUD Raja Ahmad Tabib menjadi salah satu rumah sakit di Provinsi Kepri yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri.

Apabila ada pasien yang terindentifikasi, evakuasi dilakukan mulai di depan pintu Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun, evakuasi tidak pada ruangan pasien pada umumnya.

"RSUD Raja Ahmad Tabib memiliki 10 ruang isolasi. Ruang ini disediakan untuk menangani pasien yang mengidap penyakit menular," kata Elfiani melalui telepon, Selasa (28/1/2020) malam kemarin.

"Jadi jalurnya dari depan IGD lewat samping menuju ruang isolasi. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan dahulu, hingga mengecek darah pasien," katanya menambahkan.

Menurutnya, apabila pasien terbukti terjangkit maka harus mendapat perawatan intensif dan dibawa pada ruang isolasi yang ada di lantai 5 ruang Dahlia.

Diakuinya, beberapa waktu lalu memang ada turis Tiongkok masuk ke rumah sakit melalui IGD RSUD Raja Ahmad Tabib pada Minggu (26/1/2020) pagi lalu.

Saat itu, tim medis RSUD Raja Ahmad Tabib langsung melakukan pemeriksaan pasien pada anak turis Tiongkok tersebut.

Tim medis mulai memeriksa fisik pasien tersebut. Setelah itu, tim medis kembali memeriksa kesehatan pasien melalui laboraturium dan radiologi (rontgen).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com