Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Mahasiswa di Wuhan: Jujur Pengin Dia Cepat Pulang, tapi Kita Tak Boleh Egois

Kompas.com - 28/01/2020, 12:19 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Salah satu mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) asal Desa/Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Pramesty Ardita Cahyani, saat ini sedang berada di Wuhan, China.

Orangtua Memes—sapaan akrab Pramesty, Elly Riyatin (33), turut cemas dengan kondisi anaknya lantaran virus corona yang merebak di daerah tersebut.

Meski anaknya diketahui masih dalam kondisi sehat dan belum terinfeksi virus corona, tetapi Elly mengaku tidak bisa tidur nyenyak lantaran Memes bersama rekan-rekannya yang lain dari Unesa tidak boleh meninggalkan asrama usai daerah Wuhan merebak virus corona.

Baca juga: Warga Salatiga yang Pernah Kunjungi Wuhan Memeriksakan Diri ke Rumah Sakit

"Malam tadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, saya masih sempat tanya kondisi Memes melalui pesan WhatsApp. Kemudian, dijawab bahwa Memes dan rekan-rekannya memang belum terjangkit, semua masih dalam kondisi sehat. Tapi enggak boleh keluar asrama, sampai-sampai stok makanan yang dikonsumsi itu menyusut mau habis," ujar Elly saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

Elly menuturkan, Memes berada di Wuhan lantaran mendapat beasiswa selama enam bulan untuk Bahasa Mandarin yang memang ditekuni di Unesa.

Bahkan, Memes sebenarnya sudah hendak pulang kampung lantaran beasiswa yang dilakoni sudah rampung per 3 Januari 2020 lalu.

Namun, hal ini batal terlaksana lantaran Wuhan dan beberapa kota lain di China diisolasi akibat virus corona yang merebak di kota-kota tersebut.

"Sebenarnya itu tanggal 3 Januari kemarin sudah selesai, dia juga hendak pulang dan memesan tiket pesawat. Tapi, belum terlaksana sampai saat ini karena warga di sana belum diperbolehkan meninggalkan Wuhan," ujar dia.

Baca juga: Begini Kabar Mahasiswa NTB di Wuhan China

"Jujur pengin dia cepat pulang, tapi kita tak boleh egois. Karena saya yakin, pihak pemerintah pasti juga sudah melakukan serangkaian cara untuk dapat memulangkan para mahasiswa ke Indonesia secepatnya," tambah Elly.

Sudah konfirmasi ke kampus

Setelah virus corona dinyatakan menyebar di Wuhan, para penduduk diisolasi tanpa batas waktu yang belum ditentukan.

Elly mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pihak Unesa.

Elly mencoba berkomunikasi dengan Rektor Unesa Prof Nurhasan terkait proses kepulangan Memes ke Indonesia, atau lebih tepatnya ke Lamongan.

Baca juga: 4 Mahasiswa Asal Riau Ingin Keluar dari Wuhan karena Khawatir Corona

"Saya sudah dan masih aktif menjalin komunikasi dengan Prof Nurhasan, Rektor Unesa, terkait kepulangan Memes. Dan memang beliau memberi tahu jika pihaknya sudah dan terus berkoordinasi dengan KBRI untuk mengusahakan proses kepulangan mahasiswa secepatnya," kata Elly.

"Hanya memang belum ada kepastian kapan bakal dipulangkan. Saya diharap untuk bersabar dan terus berdoa sehingga kepulangan Memes dan seluruh mahasiswa yang ada di sana (Wuhan) dapat segera terlaksana," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com