Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita Rasa Kue Keranjang Ong Eng Hwat, Dikemas Daun Pisang dan Dimasak Pakai Tungku Tua

Kompas.com - 25/01/2020, 14:53 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG.KOMPAS.com - Kue keranjang merupakan sajian khas tahun baru Imlek yang wajib ada.

Kue keranjang tidak hanya sebagai santapan saja, melainkan juga digunakan sebagai sesaji sembahyang bagi etnis Tionghoa setiap kali perayaan.

Ong Eng Hwat merupakan generasi ketiga pembuat kue keranjang yang masih mempertahankan cita rasanya dengan kemasan daun pisang dan dimasak menggunakan tungku warisan leluhur.

Baca juga: Kue Keranjang: Sejarah dan Maknanya

Usaha kue keranjang ini awalnya dirintis oleh sang Ibu, Kwe Mio, sejak tahun 1947 di Kampung Kentangan Tengah Nomor 67, Jagalan, Pecinan Semarang.

Kue keranjang yang juga dikenal dengan sebutan Nian Gao ini merupakan tradisi turun temurun dan selalu diburu masyarakat yang hendak merayakan tahun baru Imlek.

Lie Tjwan In (64), istri Ong Eng Hwat bercerita pembuatan kue keranjang ramai tiap kali memasuki tahun baru Imlek.

"Dua minggu terakhir sebelum Imlek telah memproduksi 1 ton kue keranjang atau jika dihitung per kue mencapai 3.000 buah kue keranjang," jelas wanita yang akrab disapa Indriati, Sabtu (25/01/2020).

Indriati mengaku, keluarganya masih mempertahankan kualitas rasa kue keranjang mulai dari cokelat, vanila, prambors sejak 60 tahun lebih.

Kemudian, selang 10 tahun belakangan, varian rasa kue keranjang bertambah rasa daun pandan dan kacang.

"Dulu pertama kali ada 3 varian rasa, kemudian 10 tahun terakhir, saya terus bikin pakai daun pandan dan kacang juga," katanya.

Baca juga: Kisah Produsen Kue Keranjang di Cirebon, Berjualan sejak 1984 hingga Berhasil Kuliahkan 6 Anaknya

Indriati berujar, beberapa tahun terakhir kemasan kue keranjang dibungkus pakai plastik agar lebih praktis, namun tetap ada yang menggunakan daun pisang karena sesuai permintaan pelanggan.

"Kue keranjang kita kemas pakai plastik tapi karena masih banyak juga konsumen yang meminta pakai daun pisang ya kita tetap gunakan, katanya rasanya beda,” ujarnya

Indriati pun tak segan membagi resep cara pembuatan kue keranjang melalui beberapa proses yakni mulai dari pencucian beras ketan, pembuatan adonan, dan pemberian varian rasa, hingga pengukusan menggunakan tungku tua.

"Cuci ketan, terus ditiris, terus ketan digiling biar jadi tepung, kalau sudah halus diayak, habis diayak ditambahi air, gula, bumbu, tanpa pengawet, setelah itu dicetak, terus dikukus sampai matang sampai 8 jam. Setelah itu langsung dikemas," jelasnya.

Tips menyajikan kue keranjang agar lebih nikmat saat dimakan juga diungkapkan Indriati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com